Senin 01 Apr 2019 12:14 WIB

10 Perguruan Tinggi Ramaikan Gelaran Sirkuit Bulutangkis UNS

Sirkuit Bulutangkis UNS mengundang dosen dan karyawan antar PTN se-Jawa Tengah

Rep: Binti Sholikah/ Red: Esthi Maharani
Gedung kantor pusat Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.
Foto: Republika/Binti sholikah
Gedung kantor pusat Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO – Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menggelar Sirkuit Bulutangkis dosen dan karyawan antar Perguruan Tinggi Negeri (PTN) se-Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di GOR UNS, Ahad (31/3). Sirkuit Bulutangkis UNS 2019 mengangkat tema "Pengembangan Sumber Daya Manusia Berbasis Inovasi Menuju Otonom Perguruan Tinggi".

Penyelenggara acara, Sapto Kunta mengatakan, tema tersebut diangkat sebab selaras dengan semangat UNS dalam Dies Natalis ke-43 yang akan memasuki masa transisi menuju perguruan tinggi berbadan hukum (PTN-BH).

Sirkuit Bulutangkis dosen dan karyawan antar PTN se-Jateng DIY tahun ini diikuti 10 perguruan tinggi. Di antaranya, UNS, Universitas Negeri Semarang (Unnes), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Politeknik Negeri Semarang (Polines), Universitas Tidar (Untidar), UPN Veteran, Institur Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, serta Politeknik Maritim Negeri Indonesia (Polimarin).

Panitia hanya menyediakan tiga trofi juara. Sebab, tujuan utama dari turnamen tersebut hanya sebagai sarana silaturahim antardosen dan karyawan dari masing-masing perguruan tinggi yang menjadi peserta.

"Kalau di sini memang tidak ada hadiah sebab pada prinsipnya kami berkumpul di sini memang untuk saling bersilaturahmi, saling memberikan informasi, serta berdiskusi mengenai pengembangan keilmuan di tingkat perguruan tinggi," ujar Sapto Kunta seperti tertulis dalam siaran pers, Senin (1/4).

Dari 10 perguruan tinggi tersebut, lanjutnya, masing-masing diwajibkan mengirimkan satu kontingen yang terdiri dari 10 pemain putra, baik dosen maupun karyawan. Pertandingan yang dimainkan pada turnamen tersebut hanya untuk ganda putra. Namun, tidak menutup kemungkinan pada perhelatan di tahun selanjutnya, dosen atau karyawan putri bisa terlibat menjadi peserta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement