Selasa 12 Mar 2019 15:54 WIB

Unpak Lakukan Academic Trip ke Malaysia dan Singapura

Prodi Administrasi Pendidikan (AP) Program Pascasarjana Unpak menggandeng UTHM.

Rombongan academic trip Prodi Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Pakuan berada di Malaysia.
Foto: Dok Unpak
Rombongan academic trip Prodi Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Pakuan berada di Malaysia.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Tim Program Pascasarjana Prodi Administrasi Pendidikan Universitas Pakuan (Unpak) Bogor melakukan kunjungan akademik  (academic trip) ke Malaysia dan Singapura, 27 Februari sampai 1 Maret 2019. 

Rombongan tersebut terdiri atas Rektor Universitas Pakuan Dr H Bibin Rubini, MPd, Kepala Program Studi Administrasi Pendidikan (AP) Program Pascasarjana Unpak Dr Sumardi, Sekretaris Program Studi Administrasi Pendidikan Dr Rais Hidayat, empat dosen, dan 57 mahasiswa.

Kunjungan akademik itu sarat dengan sejumlah kegiatan yang terpaut dengan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. “Kunjungan akademik ke Malaysia dan Singapura ini mencakup studi perbandingan, simposium internasional, sesi berbagi pengalaman dan informasi, dan pelayanan komunitas,” kata Kaprodi Administrasi Pendidikan Pascasarjana Unpak Dr Sumardi melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (12/3).

Ia menambahkan, selama academic trip tersebut, tim dari Unpak mengunjungi empat lembaga pendidikan. Keempatnya adalah Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM) dan SMK Tun Ismail di Malaysia, serta Sekolah Indonesia Singapura dan Maha-Bodhy School di Singapura.

Ia menambahkan, UTHM menjadi tempat bergengsi bagi para mahasiswa dan dosen Unpak dalam menunjukkan kualitas internasional dalam keilmiahannya, yaitu dengan memberi knowledge sharing, presentasi dan publikasi karya ilmiah internasional. “Baik UTHM maupun Unpak, mengirimkan beberapa dosen dan mahasiswanya untuk presentasi karya ilmiah hasil dari penelitian yang dilakukan sebelumnya,” paparnya. 

Sumardi mengemukakan, dalam kesempatan tersebut, Rektor Unpak Dr Bibin Rubini MPd memberikan wawasan kearifan lokal Indonesia yang sinergis dengan revolusi industri 4.0 di hadapan Forum 2nd Symposium of Postgraduate Research and Publication 2019. “Kedua universitas ini kemudian melalui pertemuan bersahabat antara kedua rektor bersepakat kembali untuk melakukan kerja sama lainnya di kemudian hari,” tuturnya.

Sekretaris Prodi Adminisrasi Pendidikan Pascasarjana Unpak Dr Rais Hidayat menambahkan, kunjungan ke SMK Tun Ismail menghasilkan sebuah keakraban antara kedua institusi pendidikan ini. Rasa saling menghormati diekspresikan melalui tarian, nyanyian, dan pantun yang diberikan oleh siswa-siswa dan beberapa guru SMK Tun Ismail kepada tim Unpak.

“Keduanya mendapatkan manfaat di mana menghargai guru itu adalah sebuah kewajiban karena gurulah yang mengantar kita ke ranah intelektual dan kepribadian yang terpuji,” ujarnya.

photo
Rombongan academic trip Prodi Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Pakuan (Unpak) Bogor saat berada di Singapura.

Ia menyebutkan, di Sekolah Indonesia Singapura, tim Unpak berbagi buku best practice yang ditulis oleh beberapa dosen administrasi pendidikan Unpak sebagai salah satu sumber dalam pembelajaran. Mengajarkan tarian tradisional Indonesia juga dilakukan oleh seorang mahasiswa Unpak, dengan tim Unpak maupun guru-guru Sekolah Indonesia Singapura riang gembira mengikuti gerakan tariannya. 

“Konsep berbagi dan mengajarkan ini adalah ejawantah dari pengabdian kepada masyarakat, yaitu pengabdian yang diberikan kepada masyarakat Indonesia yang bekerja di sekolah ini,” kata Rais Hidayat.

Ia mengemukakan, perjalanan tim Unpak ini berakhir indah di Maha-Bodhy School, Singapura. Sekolah ini piawai dalam memberikan cermin tentang penghormatan kepada budaya leluhur dengan cara melakukan dan menguasai ritual-ritual budaya yang membangun kecerdasan dan pekerti. “Tim Unpak mengambil banyak pesan edukatif dari school touring yang dipimpin oleh beberapa guru dari sekolah ini,” ujarnya.

Rais Hidayat perjalanan akademik tim Unpak tersebut sarat pengalaman dan manfaat. “Pengalaman tersebut semakin menstimulasi keinginan untuk selalu menjadi insan akademia yang berpengetahuan, berkemampuan, dan perilaku,’’ paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement