Rabu 13 Feb 2019 07:41 WIB

Aplikasi Santri Mentor Generasi Milenial Dikembangkan

Aplikasi itu bernama Integrated Family Mentoring (I-FM)

Ilustrasi Aplikasi Ponsel
Foto: pixabay
Ilustrasi Aplikasi Ponsel

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah aplikasi yang menempatkan santri menjadi mentor generasi milenial bernama Integrated Family Mentoring (I-FM) berhasil dirancang mahasiswa IPB, Mar'ie Muhammad.

"Saya berharap aplikasi ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin, terlebih melihat potensi bonus demografi 2030 yang menghasilkan ledakan generasi muda," katanya melalui Humas IPB di Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/2).

Ia mengatakan bahwa dengan bonus demografi tersebut bisa dilahirkan generasi muda  yang beriman, bertakwa dan  berintegritas, sehingga mampu menjadi pemimpin yang akan membawa kemajuan negeri pada masa keemasannya pada tahun 2045

Aplikasi I-FM atau Pendampingan Terintegrasi Keluarga Berbasis akun "bot line" yang dirancang Mar'ie Muhammad itu  mengantarkannya menyabet juara I lomba Gebyar CSSMoRa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) pada 15 Desember 2018 dengan tema "Tantangan Santri dalam Menghadapi Bonus Demografi di Masa Depan".

Ia menjelaskan bahwa aplikasi I-FM adalah strategi pembinaan karakter yang sistematis, berkelanjutan dan sesuai dengan dunia generasi milenial. Melalui metode itu, kata dia, santri akan bertindak sebagai mentor, sedangkan sasaran dari I-FM adalah generasi milenial di tingkat SD, SMP, SMA sebagai "mentee" (pihak yang dibimbing).

Cara kerja secara teknis aplikasi I-FM "online", kata dia, yakni di dalam satu kelas siswa dibagi menjadi kelompok kecil sebanyak 5-10 orang.  Kemudian, setiap kelompok kecil dimasukkan ke dalam satu grup "line" yang berisikan akun "bot" I-FM dan mentor.

Tugas akun "bot" I-FM sebagai penyedia konten pendidikan karakter, sementara mentor akan bertindak sebagai penjelas nilai-nilai konten yang diberikan oleh "bot" I-FM.

Rancangan aplikasi itu diharapkan menjadi hal positif di tengah demoralisasi generasi muda akibat dampak negatif media sosial. "Santri dapat menjadi contoh bagi generasi muda karena memiliki pemahaman agama yang baik," katanya.

Sedangkan pada sisi lain, generasi milenial memiliki tantangan peradaban sendiri, terutama dalam penyampaian dakwah, sehingga dibutuhkan metode-metode dakwah kekinian yang dapat menyentuh generasi milenial, salah satunya adalah melalui media sosial.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement