Jumat 04 Jan 2019 17:54 WIB

Telkom University Buat Robot Pendeteksi Pencemaran di Sungai

Kedua universitas membuat sensor menghitung kadar pencemaran di Sungai.

warga menyaksikan pengerukan sampah dengan eskavator di aliran sungai Citarum lama atau oxbow Cicukang di Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (5/12/2018).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
warga menyaksikan pengerukan sampah dengan eskavator di aliran sungai Citarum lama atau oxbow Cicukang di Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (5/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, BOJONGSOANG- Telkom University (Tel-U) menggandeng kampus di Korea Selatan yaitu Pusan National University untuk melakukan penelitian dan pengabdian di Provinsi Jawa Barat. Salah satu riset yang tengah dikerjakan oleh kedua kampus tersebut yaitu tentang kondisi pencemaran sungai Citarum di wilayah Bojongsoang, Kabupaten Bandung.

Rektor Tel-U, Profesor Adiwijaya mengatakan kerjasama yang sudah berjalan dengan Pusan National University berada di Tasikmalaya (Cipatujah) dan di Kabupaten Bandung (Bojongsoang). Riset yang dilakukan melibatkan dosen dan mahasiswa kedua universitas meneliti masalah di masyarakat.

"Masalah yang diteliti oleh Tel-U dan Pusan National University di Bojongsoang adalah pencemaran sungai Citarum," ujarnya di kampus Tel-U, Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Kamis (4/1).

Menurutnya, masalah yang diselesaikan dicoba diselesaikan dengan pendekatan engineering. Ia mengatakan, untuk pencemaran lingkungan di Sungai Citarum, kedua universitas membuat sensor menghitung kadar pencemaran di Sungai.

"Kami membuat prototipe (sensor) water monitoring untuk mengambil data pencemaran air secara otomatis. Kami tempatkan robot-robot kecil dilengkapi sensor," ungkapnya.

Ia mengungkapkan saat industri membuang limbah ke sungai maka data bisa terekam sensor dan memperlihatkan kondisi air Citarum yang tercemar. Data tersebut juga menurutnya bisa menjadi referensi bagi pihak yang tengah menyelesaikan masalah pencemaran.

Vice Director Pusan National University, Profesor Sheo mengungkapkan pihaknya bekerjasama dengan Tel-U selama 5 tahun ke depan di sektor pelayanan kepada masyarakat. Lebih khusus pihaknya akan membuat desain terkait masalah di masyarakat.

Menurutnya, mahasiswa yang dilibatkan dalam kerjasama tersebut mencapai ratusan orang. Untuk menunjang kegiatan penelitian, kedua universitas sepakat membentuk pusat penelitian dengan nama Beyound Engineering Education (BEE) Research Center yang ditempatkan di Bandung Techno Park.

"Salah satu hasil karya penelitian adalah membuat robot untuk mengukur tingkat pencemaran air di Citarum. Robot masih dikembangkan dan dalam penyempurnaan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement