Rabu 18 Sep 2019 03:33 WIB

Direktur SDM Pelindo I Ungkap Cara Hadapi Industri 4.0

Ada tiga hal yang dibutuhkan seseorang untuk menjadi SDM unggul.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Kuliah perdana mahasiswa baru tahun ajaran 2019-2020 yang bertema “Pengembangan SDM Unggul di Era Industri 4.0” pada Senin (16/9) di Universitas Al Azhar, dihadiri direktur SDM PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1, M Hamied Wijaya.
Foto: Foto: Dokumentasi Pelindo I
Kuliah perdana mahasiswa baru tahun ajaran 2019-2020 yang bertema “Pengembangan SDM Unggul di Era Industri 4.0” pada Senin (16/9) di Universitas Al Azhar, dihadiri direktur SDM PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1, M Hamied Wijaya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur SDM PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I (Persero) M Hamied Wijaya menjadi narasumber untuk Kuliah Perdana Mahasiswa Baru  2019-2020 yang bertema Pengembangan SDM Unggul di Era Industri 4.0 di Universitas Al Azhar Medan, Senin (16/9). Dalam kegiatan tersebut, Hamied mengungkapkan bagaimnaa cara untuk menghadapi industri 4.0.

"Ada tiga hal yang dibutuhkan seseorang untuk disebut sebagai SDM Unggul dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0," kata Hamied saat mengisi kuliah perdana mahasiswa Universitas Al Azhar Medan, Senin (16/9).

Hal pertama, kata dia, kemampuan untuk berbahasa asing. Hamied mengatakan kemampuan bahasa Inggris menjadi pondasi dari seluruh bahasa asing yang bisa diperkuat dengan memiliki sertifikat TOEFL dengan nilai di atas rata-rata.

Kedua, lanjut Hamied, pentingnya untuk turut aktif dalam kegiatan internal dan eksternal kampus untuk mengasah soft skill. Yang ketiga, lanjut Hameid, nilai yang baik dan progresif dengan memiliki IPK di atas rata-rata.

Dalam materinya, Hamied juga menceritakan tentang pengalamannya selama bekerja di Pelindo I. "Pelindo I sudah banyak melakukan transformasi, sehingga karyawan Pelindo 1 bisa bekerja lebih efisien dan efektif," ujar Hamied.

Hamied menjelaskan, saat ini Pelindo I telah memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk aktivitas administrasi dan surat menyurat yang bisa diakses kapan saja dan di mana saja. Seluruh aktivitas administrasi, kata dia, tidak lagi secara manual sehingga mendukung gerakan paperless.

Sementara itu, Rektor Universitas Al Azhar Dermawan Hutagaol merasa bersyukur karena Pelindo I dapat hadir di sini dalam kuliah Perdana Mahasiswa Baru Universitas Al Azhar. "saya harap dengan adanya kegiatan  seperti ini dapat memotivasi mahasiswa khususnya dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi Industri 4.0” ujar Dermawan.

Sementara itu, Pembina Yayasan Rachmah Nasution, Machyuzar Nasution, mengapresiasi dan mendukung penuh kegiatan Kuliah Perdana  tersebut. Machyuzar berterimakasih kepada Pelindo I yang telah bersedia hadir untuk mengisi materi kuliah perdana ini.

"Karena tidak dapat kita pungkiri pengembangan SDM yang unggul itu sangat penting dalam menghadapi Industri 4.0," tutur Machyuzar.

Dalam kuliah perdana tersebut juga dilanjutkan dengan Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) untuk Program Magang Mahasiswa Bersertifikat antara Pelindo I dan Universitas Al Azhar. Dengan kerja sama tersebut, Pelindo I memberikan kesempatan untuk mahasiswa magang agar dapat merasakan pengalaman bekerja serta mempersiapkan diri untuk bersaing dalam dunia kerja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement