Kamis 07 Feb 2019 16:47 WIB

87 Persen Mahasiswa Mengaku Salah Pilih Jurusan

Ada banyak faktor mahasiswa berkuliah tidak sesuai dengan minat bakat anak.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Dwi Murdaningsih
Dosen yang sedang mengajar para mahasiswa (ilustrasi)
Foto: theguardian.com
Dosen yang sedang mengajar para mahasiswa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasar penelitian Indonesia Career Center Network (ICCN) tahun 2017, diketahui sebanyak 87 persen mahasiswa Indonesia mengakui bahwa jurusan yang diambil tidak sesuai dengan minatnya. Dan 71,7 persen pekerja, memiliki profesi yang tidak sesuai dengan pendidikannya.

Pemerhati pendidikan dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Yohana Elizabeth Hardjadinata mengatakan, siswa yang salah memilih jurusan kuliah akan berdampak pada ketidakmaksimalan dalam pekerjaan atau profesi yang akan digeluti. Sehingga orang tersebut tidak dapat berprestasi dan kemampuan maupun ketrampilan yang dimiliki tidak berkembang dengan baik.

"Namun sebaliknya jika seseorang bekerja pada bidang yang diminati atau disukai, pastinya akan lebih mencintai dan bahagia dalam menjalankan pekerjaannya. Dampak selanjutnya, yang bersangkutan akan bekerja lebih giat dan punya rasa tanggung jawab yang tinggi," kata Yohana pada acara peluncuran aplikasi Aku Pintar di Gedung Kemendikbud, Kamis (7/2).

Baca juga: Tips memilih jurusan kuliah

Yohana mengatakan, ada banyak faktor mahasiswa berkuliah tidak sesuai dengan minat bakat anak. Hampir 50,55 persen faktor eksternal calon mahasiswa, misanya karena dorongan orang tua, ikut teman atau bahkan dianggap mudah mencari pekerjaan.

Karena itu Yohana mengapresiasi peluncuran aplikasi Aku Pintar yang memuat tes minat bakat dan bakat secara gratis. Menurut dia, aplikasi ini setidaknya bisa membantu anak untuk menentukan pilihan program studi.

Sementara itu, CEO Aku Pintar Luvianto Pebri Handoko menyatakan, aplikasi ini dibuat berdasarkan pengalamannya sewaktu akan menentukan pilihan program pendidikan saat masuk bangku kuliah. Akibat dari ketidaktahuan dan ketidakmengertian akan minat dan bakatnya, dia memutuskan program pendidikan pilihannya hanya berdasarkan rekomendasi teman atau orang tuanya.

Hal inilah yang menyebabkan Pebri mengalami ketidakpuasan atau ketidakbahagian dalam menjalani aktivitas kesehariannya.

“Padahal saya ingin punya kehidupan yang sukses, yang membahagiakan di masa depan, bahagia dalam arti kata bukan hanya mendapatakan materi saja tetapi juga bahagia menikmati pekerjaan yang saya geluti," ujar Pebri.

Pebri menjelaskan, keunggulan utama aplikasi Aku Pintar ini adalah memberikan tes minat dan bakat secara gratis, cukup hanya mengunduh melalui handphone dan dikemas dengan tampilan menarik serta akses yang mudah dan menyenangkan. Hasil tes penelusuran minat dan bakat dapat menjadi acuan bagi siswa, misalnya siswa SMP akan memilih sekolah kejuruan (SMK) yang tepat, karena saat ini untuk sekolah kejuruan terdapat 144 pilihan.

Selain itu juga, akan membantu siswa SMA dalam memilih jurusan yang diminati, apakah jurusan IPA, IPS atau Bahasa. Demikian pula, ketika para lulusan SMA akan memilih jurusan atau program studi saat akan melanjutkan pendidikan di jenjang Perguruan Tinggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement