Rabu 06 Feb 2019 22:38 WIB

Mahasiswa IPB Jadikan Santri Sebagai Mentor Generasi Milenia

Sasaran I-FM ialah generasi milenial di tingkat SD, SMP, SMA sebagai mentee.

Mahasiswa IPB, Mar'ie Muhammad.
Foto: Dok IPB
Mahasiswa IPB, Mar'ie Muhammad.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Di tengah demoralisasi generasi muda akibat dampak negatif media sosial, mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB), Mar’ie Muhammad, merancang metode pendampingan Integrated Family Mentoring (I-FM) atau Pendampingan Terintegrasi Keluarga Berbasis akun Bot Line. Metode ini menjadi strategi untuk membina karakter generasi milenial dan menjadikan santri sebagai mentor.

Melalui karyanya ini, Mar’ie meraih juara pertama  dalam lomba Gebyar CSSMoRa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)  pada tanggal 15 Desember 2018 dengan tema “Tantangan Santri dalam Menghadapi Bonus Demografi di Masa Depan”. 

Mar’ie mengemukakan, santri dapat menjadi contoh bagi generasi muda karena memiliki pemahaman agama yang baik. Di sisi lain, generasi milenial memiliki tantangan peradaban sendiri, terutama dalam penyampaian dakwah. Karena itu, dibutuhkan metode-metode dakwah kekinian yang dapat menyentuh generasi milenial, salah satunya adalah melalui media sosial.

Mar’ie Muhammad menciptakan Integrated Family Mentoring (I-FM) atau Pendampingan Terintegrasi Keluarga Berbasis akun Bot Line. Yakni strategi pembinaan karakter yang sistematis, berkelanjutan dan sesuai dengan dunia generasi milenial. “Melalui metode ini santri akan bertindak sebagai mentor, sedangkan sasaran dari I-FM ialah generasi milenial di tingkat SD, SMP, SMA sebagai mentee,” terang Mar’ie Muhammad dalam rilis IPB yang diterima Republika.co.id, Rabu (6/2).

Ia menjelaskan, teknis I-FM Online yaitu satu kelas siswa dibagi menjadi kelompok kecil sebanyak 5-10 orang. Setiap kelompok kecil dimasukkan ke dalam satu grup Line yang berisikan akun Bot I-FM dan Mentor. Tugas akun Bot I-FM ialah sebagai penyedia konten pendidikan karakter, sementara mentor akan bertindak sebagai penjelas nilai-nilai konten yang diberikan oleh Bot I-FM.

“Saya berharap aplikasi ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin. Terlebih melihat potensi bonus demografi 2030 yang menghasilkan ledakan generasi muda yang beriman dan bertaqwa serta berintegritas. Sehingga, mereka mampu menjadi pemimpin yang akan membawa kemajuan negeri ini pada masa keemasannya pada tahun 2045,” ujarnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement