Kamis 25 Oct 2018 10:27 WIB

Kemenristekdikti Targetkan Lahir Seribu Startup pada 2019

Inovasi indonesia meningkat secara pesat.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Dwi Murdaningsih
Pameran startup di Aula Timur ITB
Foto: Arie Lukihardianti
Pameran startup di Aula Timur ITB

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir menargetkan muncul 1.000 lebih startup pada tahun 2019. Dia optimistis bisa terwujud karena hingga kini riset dan inovasi indonesia meningkat secara pesat.

Menristekdikti Mohammad Nasir menjelaskan selama ini Kemenristekdikti memiliki berbagai program untuk pembudayaan kewirausahaan, startup dan peningkatan inovasi baik di perguruan tinggi maupun di masyarakat. Umpamanya melalui program Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) dan Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT).

PPBT adalah program pendanaan bibit yang diberikan kepada pemula PPBT melalui lembaga inkubator bisnis untuk menjalankan proses inkubasi terhadap perusahaan pemula sehingga siap untuk menjadi PPBT yang menguntungkan dan berkelanjutan. Sedangkan CPPBT adalah program pendanaan yang diberikan melalui skema insentif yang ditujukan kepada dosen, mahasiswa, atau dosen dan mahasiswa melalui lembaga pengelola hasil riset dan pengembangan yang produknya sudah siap dikomersialisasikan.

"Melalui skema PPBT dan CPPBT, jumlah startup dan calon startup di Indonesia selalu meningkat setiap tahunnya. Dari awalnya berjumlah 52 startup dan calon startup di tahun 2015 menjadi 956 di tahun 2018. Kita targetkan lebih dari 1000 di tahun 2019," kata Nasir di Jakarta, Kamis (25/10).

Untuk mendukung perkembangan startup di Indonesia, lanjut Nasir, setiap tahunnya Kemenristekdikti menyelenggarakan program Inovator Inovasi Indonesia Expo (I3E). Kegiatan bertujuan untuk mempromosikan produk-produk inovasi teknologi hasil karya anak bangsa kepada masyarakat luas. I3E tahun ini diselenggarakan di Yogyakarta pada tanggal pada tanggal 25-28 Oktober 2018 dan akan diikuti 261 startup inovasi teknologi.

Dia menyampaikan, inovasi sangat penting untuk meningkatkan nilai sebuah produk sehingga dapat memiliki nilai jauh lebih tinggi. Kehadiran perusahaan startup terutama di bidang teknologi sangat penting untuk menggerakkan perekonomian Indonesia dan meningkatkan daya saing bangsa.

Produk startup binaan Kemenristekdikti sesuai dengan kebutuhan industri dan pasar. Contohnya produk Magic Ring, cincin penghemat BBM dan Penambah Performa Mesin Kendaraan Bermotor. 

"Ada juga Kapal Pelat Datar, Kapal Baja dengan lambung pelat datar yang memiliki keunggulan di waktu produksi lebih cepat 30 persen dan biaya produksi lebih murah 25 persen dibandingkan kapal berbahan fiber ataupun kayu,” ujar Nasir.

Dia menegaskan, inovasi tidak akan lahir tanpa adanya riset dan pengembangan. Berkat berbagai kebijakan yang dikeluarkan Kemenristekdikti, selama empat tahun ini terjadi lompatan luar biasa dalam jumlah publikasi ilmiah internasional Indonesia.

Publikasi ilmiah internasional Indonesia meningkat pesat. Jika pada tahun 2014 hanya ada 5.299 publikasi dan Indonesia pada peringkat 4 di bawah Thailand di ASEAN. Per tanggal 10 Oktober Tahun 2018, publikasi ilmiah internasional Indonesia telah berhasil menghasilkan 20.610 publikasi dan berada di peringkat 2 ASEAN, di bawah Malaysia dengan 22.070 publikasi.

"Ini capaian yang luar biasa, maka ke depan kita harus terus dorong itu agar bisa lebih baik lagi," ujar Nasir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement