Rabu 29 Aug 2018 15:39 WIB

Aplikasi Majas UMM Hadir di Playstore

Inovasi ini berhasil melenggang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional ke-31 Tahun 2018

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Esthi Maharani
Aplikasi majas karya mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Foto: Dok Humas UMM
Aplikasi majas karya mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Aplikasi 1001 Majas karya mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Malang (PBSI UMM) akhirnya hadir di Playstore. Aplikasi ini sudah berbekal kelengkapan Surat Pencatatan Ciptaan yang dikeluarkan Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan nomor 000110913.

Kehadiran aplikasi ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat sekitar, terutama di Malang Raya. Bahkan, inovasi ini berhasil melenggang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-31 Tahun 2018. Penggagas Dini Anggita Sumantri menyatakan, berbagai hal telah dipersiapkan dengan matang untuk menyambut PIMNAS yang akan dilaksanakan di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), pada 28 Agustus hingga 2 September 2018.

“Aplikasi ini sudah dapat diakses secara umum melalui Playstore. Untuk kesiapan berkas termasuk soal pencatatan hak kekayaan intelektual, klipping pemberitaan yang dimuat berbagai media dan materi presentasi juga sudah siap,” ujarnya melalui keterangan resmi yang diterima Republika, Rabu (29/8).

Dengan desain warna yang cerah dan lagu ceria, aplikasi 1001 Majas dinilai sangat mudah diakses. Aplikasi ini juga dianggap ramah untuk digunakan kalangan manapun, terutama anak-anak. Apalagi, dia melanjutkan, aplikasi dilengkapi komik-komik singkat untuk menjelaskan berbagai macam majas hingga ragam bahasa Indonesia baku.

Menurut Dini, aplikasi ini pada hakikatnya bertujuan untuk mempermudah anak SD hingga SMA dalam penyusunan karya sastra. Kemudian membantu anak belajar etika berbahasa dan ragam bahasa baku.

Sebelumnya,  Dini Anggita Sumantri dan Wulan Ria Anggraini menciptakan aplikasi majas berbasis android. Untuk mewujudkan inovasi tersebut, Dini dan Wulan mengajak seorang mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik UMM bernama Shodiq Imam Purnomo ke dalam tim untuk mematangkan konsep.

Menyadari ketiganya belum begitu mahir membuat dan menyempurnakan isi dalam aplikasi, mereka pun berinisiatif mencari bantuan. Untuk pembuatan aplikasi, ketiganya menggandeng mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Farih Nazihullah. Sementara ihwal konsep isi aplikasi maupun komik mereka dibantu oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi, Faisal Hidayat.

Berkat kolaborasi apik ini, aplikasi yang direncanakan akhirnya berhasil terwujud dengan memuat tiga menu utama yaitu materi, permainan, dan komik. Tiga menu  tersebut sengaja dikemas ke dalam satu aplikasi guna membuat pengguna betah belajar majas.

 

Khusus dalam menu permainan terdapat tiga pilihan yaitu Sang Jagoan, Teka-Teki Silang, dan Jodoh Kata. Sementara dalam menu komik disediakan jenis lain yang tak kalah menarik. "Di komik majasnya di masukkan ke dalam cerita,” pungkas Dini, mahasiswa asal Sangatta Kalimantan Timur tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement