Rabu 08 Aug 2018 16:32 WIB

ITB Pasang Seismometer di Lombok Pantau Gempa Susulan

Monitoring gempa susulan gempa Lombok dilakukan selama satu bulan.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Ratna Puspita
Tim ITB Pasang Seismometer pantau  gempa susulan di Lombok. Dok: Tim Keahlian Geofisika ITB.
Foto: dok. Tim Keahlian Geofisika ITB
Tim ITB Pasang Seismometer pantau gempa susulan di Lombok. Dok: Tim Keahlian Geofisika ITB.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kelompok Keahlian Geofisika Institut Teknologi Bandung (ITB) membentuk tim untuk melakukan pemasangan seismometer di Lombok, NTB. Pemasangan seismometer bertujuan memantau gempa susulan setelah gempa yang terjadi di Lombok bagian utara.

Ketua Kelompok Keahlian (KK) Geofisika Global ITB Prof Nanang T Puspito mengatakan hingga Selasa (7/8) kemarin, sebanyak 13 seismometer telah dipasang. Lokasi pemasangan seismometer ditempatkan di halaman belakang Kantor Desa, Puskesmas, Kantor Kecamata dan Kantor BPBD Lombok Timur.

Rekaman gempa susulan termasuk gempa pada 5 Agustus 2018 yang diperkirakan sebagai gempa utama dapat menjadi pemahaman baru terkait sumber dan mekanisme kejadian gempa Lombok 2018. "Monitoring gempa susulan gempa Lombok dilakukan selama satu bulan. Harapannya, selama satu bulan, tujuh seismometer yang ditempatkan dapat merekam gempa-gempa susulan dengan baik dan tanpa gangguan," kata Prof Nanang seperti dalam siaran pers ITB, Rabu (8/8).

Prof Nanang mengatakan sebelum pemasangan seismometer, tim melakukan koordinasi dengan aparat pemerintah kecamatan ataupun desa. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan kemudahan perizinan saat pemasangan dan jaminan tidak ada gangguan ketika perekaman.

Selain melakukan pemasangan seismometer, tim juga melakukan koordinasi dengan BMKG Mataram dan BPBD Lombok Utara dan Pos Pengamatan Gunung Rinjani. Beberapa dosen dari KK Geodesi juga telah berada di Pos Rinjani untuk melakukan mitigasi dan observasi bencana.

Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Alumni, dan Komunikasi Miming Miharja mengatakan ITB juga membentuk tim Satgas untuk bencana Lombok. Dalam jangka pendek, tim satgas ITB ini akan mengirimkan tim untuk melakukan assessment kelayakan bangunan publik, membantu penyediaan fasilitas air minum, serta mempelajari potensi bencana ke depan seperti gempa susulan dan longsoran, serta pengiriman bantuan pokok makanan, obat-obatan, selimut dan lain-lain bekerjasama dengan IA-ITB. 

Tim KK Geofisika Global yang dikoordinir Dr Andri Dian Nugraha (dosen) ini beranggotakan Dr Zulfakriza (dosen) sebagai komandan lapangan serta Yayan M Husni, MT (asisten) tiba lebih dulu di Lombok pada 1 Agustus 2018. Sedangkan Dr Muzli (BMKG) dan Pepen Supendi, MT (mahasiswa S3 T. Geofisika ITB) tiba di Lombok pada 5 Agustus 2018.

Sebagaimana dilaporkan oleh BMKG, gempa kuat dengan magnitudo 7.0 mengguncang wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Ahad (5/8) lalu.  Gempa dirasakan sekitar pukul  18:46:35 WIB. Titik gempa berada di 8.37 Lintang Selatan-116.48 Bujur Timur tepatnya 18 kilometer barat laut Lombok Timur, NTB, dengan kedalaman 15 kilometer. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement