Selasa 26 Jun 2018 13:32 WIB

Kampus Mesti Fokus Kembangkan Skill Mahasiswa

Kebanyakan mahasiswa hanya berorientasi pada indeks prestasi akademik.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Esthi Maharani
Mahasiswa dan mahasiswi di universitas, ilustrasi
Foto: Fox
Mahasiswa dan mahasiswi di universitas, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti Prof Intan Ahmad menyebut, selama ini kampus kurang fokus menekan pengembangan skill mahasiswa. Akibatnya, kebanyakan mahasiswa hanya berorientasi pada indeks prestasi akademik.

"Nilai IP tinggi bukan jadi solusi, tapi apa kelebihan setiap individu dibanding dengan yang lain itu juga perlu diperkuat," ungkap Intan kepada Republika di Jakarta, Selasa (26/6).

Karena itu, dia meminta agar rektor ataupun petinggi kampus harus juga memfasilitasi setiap bakat siswa. Terutama, dalam pengembangan wirausaha, penguasaan ekonomi digital, dan hal lain yang berkaitan dengan era disrupsi.

"Kampus wajib memfasilitasi mereka (mahasiswa). Jadi nantinya setelah lulus mereka lebih kompetitif," jelas Intan.

Selain itu, dia pun meminta agar rektor dan seluruh dosen terus mengingatkan mahasiswanya tentang tantangan di masa yang akan datang. Terlebih, di era revolusi industri 4.0 akan banyak pekerjaan baru yang belum bisa diprediksi. Dan lulusan perguruan tinggi Indonesia, dituntut siap menghadapi era tersebut.

Kendati begitu, lanjut Intan, peningkatan skill mahasiswa juga harus bisa dibarengi dengan nilai indeks prestasi yang baik. Intinya, tegas intan, nilai dan skill harus seiring.

"Perlu diingat, IP dan skill mahasiswa itu harus seiring. Jadi saya sarankan ketika merancang kurikulum, kampus mengundang dari luar, bisa industri atau lainnya yang dinilai sesuai untuk perkuat proses pembelajaran," jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement