Kamis 17 May 2018 10:09 WIB

Tim Debat UAD Tunjukkan Taring di Malaysia

UAD menjuarai lomba debat yang digelar Universitas Teknologi Mara (UiTM) Malaysia.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Esthi Maharani
Tim Debat Universitas Ahmad Dahlan (UAD) saat berlaga di lomba debat internasional di Universitas Teknologi Mata (UiTM) Malaysia.
Foto: Dokumentasi
Tim Debat Universitas Ahmad Dahlan (UAD) saat berlaga di lomba debat internasional di Universitas Teknologi Mata (UiTM) Malaysia.

REPUBLIKA.CO.ID,  YOGYAKARTA -- Tradisi juara memang telah dimiliki mahasiswa-mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Tim Debat UAD, tidak ketinggalan memberikan torehan prestasi dalam ajang-ajang debat regional, nasional maupun internasional.

Ika Suciwati, merupakan satu dari deretan mahasiswi yang mampu menunjukkan taring UAD dalam kompetisi-kompetisi debat. Mei 2018 ini, Ika bersama tim mampu menjuarai lomba debat yang digelar Universitas Teknologi Mara (UiTM) Malaysia.

Lomba itu sendiri memakai sistem Asian yang satu timnya terdiri dari tiga pembicara dan penyimpul. Tim Debat UAD mendapat peran sebagai kelompok pendukung (pro) dengan tema debat seorang presiden yang ingin menerapkan pinjaman untuk mahasiswa.

"Sebagai tim yang pro pemerintah, kita memberikan beberapa argumen seperti mengenai peningkatan kualitas sumber daya, daya saing menghadapi MEA dan lain-lain," kata Ika kepada Republika, Senin (15/5).

 

photo
Dalam kompetisi yang memakai sistem Asian itu, Tim Debat UAD mampu meraih hasil maksimal dengan ke luar sebagai juara. (Dokumentasi)

Pada kesempatan itu, Ika mengaku mendapatkan suasana yang berbeda bukan cuma karena harus berhadapan dengan mahasiswa-mahasiswa luar Indonesia. Tapi, justru lantaran cukup banyak mahasiswa-mahasiswa dan dosen-dosen UAD yang hadir.

Artinya, Ika bersama tim memiliki tanggung jawab lebih untuk memberikan semaksimal mungkin kemampuan mereka. Terlebih, sebelumnya Ika sudah dikenal sebagai best speaker Asia dalam kompetisi debat yang lain.

Ika, merupakan juara ketiga lomba debat Asian English Olympics, yang berisikan begitu banyak perlombaan mulai spelling bee, scrabble, newscasting, short story writing dan lain-lain. Gelaran itu diikuti mahasiswa-mahasiswa dari 10 negara-negara Asia.

Biasanya, lanjut Ika, saat tampil dalam kompetisi debat yang harus dihadapai hanya dewan-dewan juri. Namun, kali ini Ika bersama tim harus tampil di depan banyak penonton, yang banyak di antaranya berasal dari Indonesia.

"Jadi kita bukan cuma bawa nama universitas ini, tapi bawa nama Indonesia, sebisa mungkin harus tampil terbaik," ujar Ika.

Ika mengaku beruntung bisa berkuliah di UAD, yang dirasa memberikan iklim sangat baik membiasakan mahasiswa-mahasiswanya dalam berkomunikasi bahasa Inggris. Bergabung dengan organisasi-organisasi di UAD, diakui membuat kemahiran bahasa Inggrisnya makin terasah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement