Rabu 29 Nov 2017 16:51 WIB

Unila Kukuhkan Tiga Guru Besar

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Dwi Murdaningsih
Universitas Lampung (Unila)
Foto: wikipedia
Universitas Lampung (Unila)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Universitas Lampung (Unila) kembali menelurkan tiga guru besar di bidang yang berbeda pada rapat luar biasa senat di Gedung Serba Guna Unila, Rabu (29/11). Tiga guru besar baru tersebut diharapkan dapat mengangkat nama Unila di jajaran perguruan tinggi di Indonesia dalam bidan riset dan pengajaran.

Tiga Guru Besar Unila yang dikukuhkan tersebut yakni Mustofa Usman dengan No SK:76700/A2.3/KP/2017, guru besar Ilmu Statistika Terapan. Dia membawakan orasi ilmiah berjudul Peran Statistika dalam Komunikasi Pemikiran Keilmuan. Kedua, Sutyarso dengan No SK:45926/A2.3/KP/2017, guru besar Ilmu Biomedik, orasi ilmiah berjudul Penuaan dan Fungsi Seksual. Dan terakhir, Posman Manurung, No SK: 987/SJ/IX/2015, guru besar Ilmu Fisika Material, orasi ilmiah berjudul Potensi Nanotitania Terdoping untuk Aplikasi Foto Katalisis.

Rektor Unila Hasriadi mengukuhkan tiga guru besar dari Fakultas MIPA Unila tersebut berdasarkan Surat Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristek Dikti) yang diterima masing-masing guru besar. Pengukuhan guru besar tersebut dihadiri pimpinan rektorat, tamu undangan, dan sivitas akademika Unila.

Pengukuhan guru besar tersebut adalah orang yang prestasi di bidang riset dan pengajaran. "Semoga Unila menjadi perguruan tinggi yang unggul dan berprestadi di Indonesia," kata Hasriadi.

Kepada ketiga guru besar yang baru dikukuhkan, ia berharap agar terus mengembangkan ilmunya dalam riset dan pengajaran, sehingga dapat berdaya guna bagi semua pihak. Prestasi yang dicapai para guru besar dapat membawa nama harus Unila di kancah perguruan tinggi se-Indonesia.

Guru Besar Posman Manurung mengatakan, ia meriset bidang nanomaterial karena memiliki lingkup aplikasi sangat luas dan bersifat unik, membuat ukuran partikel sampai tingkat nano dibandingkan parikel berlimpah. Penelitiannya tersebut akan menjadi topik relevan dalam pengobatan.

Ia tertarik meneliti bidang nanomaterial, karena memiliki beberapa sifar luar biasa dan agak aneh, tetapi lebih spesifik dan berbeda dari sifat fisika bahan dalam bentuk limpahan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement