Senin 06 Nov 2017 19:06 WIB

Evaluasi Program Kampus Desa Dilaksanakan di UMY

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Monitoring dan Evaluasi Program Hibah Bina Desa (PHBD).
Foto: Dokumen
Monitoring dan Evaluasi Program Hibah Bina Desa (PHBD).

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) melakukan pengawasan terhadap Program Hibah Bina Desa (PHBD) 2017. PHBD diberikan kepada organisasi mahasiswa baik Ikatan Organisasi Mahasiswa Sejenis (IOMS), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), maupun Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berkesempatan jadi tuan rumah evaluasi sekaligus pengawasan PHBD yang memasuki tahapan ketiga. Dalam kegiatan itu, lima tim teripilih dari berbagai perguruan tinggi diminta memaparkan hasil PHBD yang telah dilaksanakan selama ini.

Lima tim berasal dari UMY, Politeknik Sawunggalih Aji Purworejo, Universitas Ma'arif Nahdlatul Ulama Kebumen, dan dua tim dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. PHBD berlangsung di lima desa berbeda. Koordinator Pelaksana Program Kampus Desa, Yanefri Bachtiar, mengatakan ada empat tahapan yang perlu dilewati.

"Namun, indikator keberhasilan PHBD ini akan ditentukan dari perkembangan kondisi desa pascakegiatan, bukan dari selesainya empat tahapan tersebut," kata Yanefri, di Ruang Sidang Utama Gedung AR Fachruddin Kampus Terpadu UMY, Ahad (5/11).

Maka itu, lanjut Yanefri, kelima tim diminta melaporkan perkembangan yang terus terjadi di desa-desa binaan, dan tidak ada perkembangan terindikasi masih banyak yang perlu diperbaiki. Program ini rencananya akan berlanjut tahun depan, dan ia berharap bisa menerima lebih banyak tim lagi.

Senada, Kepala Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni UMY, Sugito, meminta seluruh tim PHBD menularkan semangat ke mahasiswa-mahasiswa lain. Ia berpendapat, semangat ini merupakan virus yang sangat positif, dan tugas orang-orang berilmu membagikan ilmu yang dimilikinya.

"Bawalah virus yang positif ini untuk ditularkan kepada mahasiswa lain tahun berikutnya melalui PHBD, karena program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat luas," ujar Sugito.

Lima tim terpilih itu melaksanakan berbagai program di desa berbeda, mulai dari pengembangan pariwisata sampai industri kreatif. Tim UMY memilih untuk mengembangkan pembudidayaan ikan hias, melalui kelompok Ikan Hias Buana Mina dan pemberdayaan Forum Keakraban Remaja Padukuhan Kadisoro.

Tim Universitas Ma'arif Nahdlatul Ulama Kebumen, melaksanakan program bertajuk Pengembangan Desa Agrowisata Peternakan Terintegrasi di Desa Sitiadi, Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen. Tim Politeknik Sawunggalih Aji melakukan pengembangan ekowisata sebagai pemberdayaan masyarakat pesisir.

Program itu dilaksanakan di Desa Purworejo, yang berdekatan dengan bandara internasional yang tengah dibangun. Sedangkan, dua tim UGM melakukan program pengembangan bidang industri kreatif yang salah satunya mengusung co-craft, yang merupakan pemanfaatan serbuk kelapa menjadi boneka bernilai jual tinggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement