Rabu 11 Oct 2017 18:40 WIB

Amikom Fokus Kembangkan Ekonomi Kreatif

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Battle of Surabaya
Foto: ist
Battle of Surabaya

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Universitas Amikom Yogyakarta menapaki usia yang beranjak dewasa. Tahun ini, kampus yang sebelumnya disebut sebagai STMIK Amikom Yogyakarta itu mulai menginjak usianya yang ke-23 dan terus berkomitmen untuk terus berperan untuk membangun Indonesia dari sektor pendidikan.

Rektor Universtas Amikom, Suyanto mengatakan, seiring bertambahnya usia, Universitas Amikom tengah memiliki cita-cita untuk dapat menjadi perguruan tinggi yang lebih menonjolkan bidang ekonomi kreatif. "Kami targetkan hal itu dapat tercapai pada 2020," ujarnya usai Sidang Terbuka Senat dan Orasi Ilmiah dalam peringatan Dies Natalis Universitas Amikom Yogyakarta ke-23, Rabu (11/10) di Ruang Cinema, Universitas Amikom Yogyakarta.
 
Menurutnya, cita-cita itu sejalan dengan visi dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) yang mendorong universitas untuk dapat menjadi agent of economic development, technology transfer dan culture transfer. Kemenristek Dikti sendiri menargetkan hal itu dapat terwujud pada 2019.
 
"Kita pun juga tengah menuju ke sana," kata dia.
 
Sebab, saat ini Universitas Amikom terus mengarahkan riset yang dapat memberikan produk jadi secara langsung. Sehingga, diharapkan Universitas Amikom dapat masuk dalam kategori universitas generasi ketiga yang berperan sebagai knowledge hub di abad 21.
 
Ia juga mengatakan, seluruh capaian Universitas Amikom sudah dibuktikan dengan penghargaan yang telah diraih oleh film animasi racikan Universitas Amikom, Battle of Surabaya. "Capaian ini mencerminkan bahwa kami sudah menunjukan taring di kancah global dan hanya berhadapan langsung dengan Jepang. Di Asia Tenggara kita sudah lebih unggul," ujarnya.
 
Bahkan, lanjutnya, tahun ini film itu kembali menyabet penghargaan di dua negara sekaligus, yakni Prancis dan Jerman. Suyanto menilai, capaian ini adalah hal yang luar biasa dan di luar dugaan. Untuk melanjutkan capaian itu, ia pun berkomitmen untuk terus menghasilkan produk baik dalam bidang animasi maupun bidang teknologi infomasi dan komunikasi.
 
Apalagi, lanjutnya, dengan perubahan status dari STMIK menjadi Universitas maka ia optimistis dapat melakukan pengembangan ekonomi kreatif secara lebih luas. Karena kini pengembangan itu didukung dengan berbagai disiplin ilmu penunjang yang lebih holistik.
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement