Selasa 18 May 2010 05:46 WIB

World Islamic Economic Forum Digelar di Kuala Lumpur

Rep: irwan kelana/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA—World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-6 digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, 19-20 Mei 2010. Forum ekonomi Islam dunia itu dibuka dengan ucapan selamat datang oleh Chairman WIEF Foundation, Tun Musa Hitam, dan dibuka secara resmi oleh Perdana Menteri Malaysia, Datok Sri Najib Tun Abdul Razak, Rabu (19/5).

Setelah itu, sejumlah pemimpin dari negara-negara Muslim terkemuka tampil sebagai pembicara. Mereka antara lain, Presiden RI,  Susilo Bambang Yudhoyono;  Presiden Senegal,  Abdoulaye Wade;  Sultan Brunei,  Hassanal Bolkiah; dan Presiden Republik Kosovo,  Fatmir Seidiu. Kemudian dilanjutkan dengan penandatangan kesepakatan bersama.

WIEF ke-6 yang mengangkat temsa “Gearing for Economic Resurgence”  itu bakal menyoroti sejumlah topik. Misalnya,  kepemimpinan di era baru, inovasi bisnis; peluang bisnis, perdagangan dan investasi, potensi pariwisata; bank syariah, antara mitos dan realitas, dan etika bisnis.

Sejumlah pembicara dari berbagai negara dijadwalkan tampil pada acara yang akan digelar sampai Kamis (20/05). Mereka antara lain Presiden Islamic Development Bank, Dr Ahmed Mohammed Ali, Sekjen ASEAN Dr Surin Pitsuwan, dan mantan PM Malayia Abdullah Ahmad Badawi.

Dari Indonesia, Ketua BKPM, Gita Wiryawan akan tampil pada hari Rabu (19/5) membahas topik “Business, Invesment and Oppoetunities”.  Sementara itu  Ketua Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo), A Riawan Amin dijadwalkan tampil pada

hari Kamis (20/5) pada sesi yang mengupas tentang etika bisnis.

Para pembicara lain berasal dari berbagai negara, seperti Qatar, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Kazakhstan, Turki, Mesir, Iran, Pakistan, India, Bosnia Herzegovina,  dan Bangladesh. Sebagian lagi berasal dari negara-negara Eropa maupun negeri-negeri yang selama ini dikenal bukan sebagai negeri Muslim, seperti Inggris, Italia, Belanda, Australia, dan Afrika Selatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement