REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Sejumlah universitas, perguruan dan sekolah tinggi di Taiwan dan Indonesia membentuk satu aliansi dalam Taiwan-Indonesia Healthcare Education (TIHE). Pembentukan aliansi itu ditandai penandatanganan nota kesepahaman instansi-instansi terkait di Ruang Konferensi Pascasarjana Gedung Kasman Singodimedjo Kampus Terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UMY, Hilman Latief menyampaikan, aliansi ini akan menjadi batu loncatan untuk meningkatkan mutu pendidikan kesehatan di masing-masing instansi. Termasuk, lanjut Hilman, bagi Muhammadiyah yang mementingkan sekali isu kesehatan.
"Karena itu, kebutuhan untuk mengembangkan ilmu kesehatan menjadi penting demi meningkatkan mutu kehidupan, itulah yang menjadi tujuan pembentukan aliansi ini," kata Hilman, Senin (11/9).
Senada, Nan-Chen Hsieh dari National Taipei University and Health Science (NTUNHS) menyatakan, aliansi ini akan jadi terobosan penting pengembangan ilmu kesehatan. Karenanya, ia meyakini aliansi ini akan menjadi kemajuan penting untuk era sekarang.
"Baik untuk meningkatkan masing-masing instansi maupun dalam menghasilkan generasi yang mampu memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas untuk masyarakat," ujar Hsieh.
Dalam presentasi NTUNHS, aliansi TIHE akan jadi platform untuk anggotanya mengembangkan berbagai kerjasama antar instansi. Selanjutnya, kerjasama yang ditawarkan ke depannya tidak hanya terbatas dalam isu-isu kesehatan, tapi dalam bidang bidang lainnya seperti agrikultur.
Selain UMY dan NTUNHS, total ada 18 instansi yang tergabung dalam aliansi ini seperti STIK Muhammadiyah Lhokseumawe, Hsin Sheng Junior College of Medical Care and Management, STIK Muhammadiyah Pontianak, dan Cardinal Tien Junior College of Healthcare and Management.
Ada pula Univ. Aisyiyah Yogyakarta, Vanung University, Univ. Muhammadiyah Purwokerto, Fooyin University, STIKES Sari Mulia Banjarmasin, Hungkuang University, Central Taiwan University of Science and Technology Univ. Ahmad Dahlan, Yuanpei University of Medical Technology, Univ. Muhammadiyah Bengkulu, Univ. Sebelas Maret dan Taiwan Center-Indonesia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
