REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Islam Indonesia (UII) menjalin kerjasama dengan Universitas Islam Sumatra Utara (UISU), Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta (UP 45) dan Universitas Islam Makassar (UIM). Kerjasama dijalin untuk pengelolaan sistem penjaminan mutu program studi dan unit penjaminan mutu.
Kerjasama dilaksanakn melalui kegiatan studi banding (22/8) dan magang pada 22-26 Agustus 2017, perwakilan 21 program studi dari tiga unviersitas ke UII. Kegiatan itu merupakan pelaksanakan hibah Program Asuh Menuju Prodi Unggul dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).
Dalam sambutannya, Rektor UII Nandang Sutrisno berharap, kunjungan dapat saling meningkatkan mutu dan semakin menemukan jati diri masing-masing. Karenanya, ia mengimbau kepada perwakilan dari UIM, UISU dan UP 45 agar tidak malu bertukar pikiran dan gagasan, agar saling membantu meningkatkan mutu kampus.
"Sebab, tidak selalu hal-hal baik ada di perguruan tinggi besar, ide brilian itu bisa ada di semua level, jadi kita semua harus terbuka, silahkan belajar dan kami pun akan belajar," kata Nandang, Senin (21/8).
Ia menekankan, nota kesepahaman akan semakin meneguhkan kerjasama yang terjalin, sehingga pertemuan diharapkan tidak cuma terjadi di forum-forum resmi. Menurut Nandang, salah satu nilai yang mungkin bisa dipetik dari UII tentu empat dharma yaitu pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat dan dakwah Islamiyah.
Rektor UISU, Mhd Asaad menilai, UII punya kesempatan melakukan pembinaan mutu pts-pts yang ada, terutama dalam aspek penjaminan mutu kampus. Ia berharap, kerjasama peningkatan mutu ini akan bermuara kepada peningkatan akreditas kampus yang jauh lebih baik dari yang dimiliki UISU saat ini.
"Ke depannya kita berharap akreditasi prodi-prodi kita bisa A, seperti yang telah dilakukan UII," ujar Asaad.
Senada, Rektor UP 45 Bambang Irjanto melihat, ini merupakan kesempatan besar untuk bisa melakukan satu lompatan, dengan belajar di UII yang sudah lebih dulu maju. Menurut Bambang, penjaminan mutu merupakan isu strategis, yang seharusnya bisa dikelola dan dilaksanakan dengan baik dan benar.
"Ini akan membuat satu loncatan signifikan di dalam perbaikan, baik tata kelola maupun mutu dari perguruan tinggi kami sendiri," kata Bambang
Ikuti Whatsapp Channel Republika
