Rabu 09 Aug 2017 19:54 WIB

Perguruan Tinggi Islam Diminta Kuatkan Pemahaman Pancasila

Rep: Eric Iskandarsjah/ Red: Yusuf Assidiq
Zulkifli Hasan
Foto: DOK: MPR
Zulkifli Hasan

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA –  Ketua MPR RI, Dr HC Zulkifli Hasan meminta Perguruan Tinggi Islam seperti UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk menguatkan pemahaman pentingnya Pancasila dan NKRI. Hal itu ia tegaskan saat menjadi keynote speaker dalam seminar nasional bertajuk ‘Pancasila Rumah Semua Anak Bangsa’ di kampus UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Rabu (9/8).

Dalam paparannya,  Zulkifli Hasan juga menilai bahwa Pancasila sebagai ideologi dasar negara agar digunakan untuk mempersatukan bangsa Indonesia bukan malah digunakan untuk menstempel orang-orang atau pihak tertentu. "Pancasila itu sebagai pemersatu, oleh karena itu jangan dipakai untuk menstempel orang," kata dia.

Ia menegaskan, Pancasila tidak perlu lagi diperdebatkan karena sudah menjadi ketetapan bersama. Menurutnya, yang perlu diperdebatkan adalah bagaimana Pancasila bisa diimplementasikan ke kehidupan sehari-hari.

"Hal yang perlu masuk dalam bahasan kita itu perdebatan bagaimana Pancasila menjadi kenyataan dalam perilaku sehari-hari, dalam ekonomi, dalam melahirkan undang-undang, dan kenyataan peraturan-peraturan yang harus dijiwai," ujarnya.

Diungkapkan, banyak kasus di negeri ini yang tidak mencerminkan jiwa Pancasilais. Misalnya 97 persen kekayaan Indonesia dikuasai oleh  14 persen jumlah warga negara Indonesia, sementara hanya tiga persen saja yang dimiliki oleh 86 persen jumlah warga negara Indonesia.

“Ini kesenjangan yang luar biasa yang tidak mencerminkan jiwa Pancasila dan UUD’45. Bagaimana Pemerintah mengatasi hal ini? Ini baru contoh kecil. Masih banyak gambaran kehidupan masyarakat yang mencerminkan bahwa nilai-nilai Pancasila semakin melemah,” katanya, dalam siaran pers.

Sementara itu, Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof Yudian Wahyudi, mengatakan di tengah berbagai kritik dan hantaman atas dasar kenegaraan, maka diperlukan upaya untuk membumikan kembali Pancasila melalui dialog dan kesepahaman di kalangan komponen anak bangsa. "Ini sangat penting untuk menjaga keutuhan bangsa dari ancaman perpecahan," kata Yudian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement