Kamis 03 Aug 2017 20:39 WIB

Cara ITS Dorong Tumbuhnya Start Up Digital

Rep: Binti Sholikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Start up digital (ilustrasi)
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Start up digital (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mendorong tumbuhnya pelaku usaha di bidang digital (start up) melalui program Appcelerate. Program ini dikembangkan oleh Badan Pengembang dan Pengelola Usaha (BPPU) ITS.

Kepala Badan Pengembang dan Pengelola Usaha ITS, Gunarta, mengatakan program Appcelerate bertujuan menumbuhkan start up di bidang digital. BPPU didirikan sejak ITS berstatus Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) pada 2016 sebagai unit inkubator di ITS.

 

Menurutnya, program Appcelerate akan menginkubasi calon pengusaha di bidang teknologi digital. "Kami memiliki working space bernama ITS Work Link untuk menggodok para peserta Appcelerate. Mereka akan diseleksi dan kalau produknya bagus akan didanai," kata Gunarta saat dihubungi Republika, Kamis (3/8).

 

Jika Amerika Serikat memiliki Silicon Valley, lanjutnya, maka ITS Work Link menjadi mini Silicon Valley. Saat ini, calon peserta Appcelerate masih dalam proses seleksi. Mereka merupakan lulusan ITS yang berminat menjadi wirausahawan. Total pendaftar sebanyak 50 kelompok dari berbagai disiplin ilmu. Nantinya mereka akan disaring menjadi 20 kelompok terpilih.

 

ITS Work Link akan memilih peserta yang fokus pada teknologi. Peserta terpilih akan mendapat pendanaan sebesar Rp 20 juta per kelompok. Dana tersebut berasal dari para sponsor yang bekerja sama dengan BPPU.

 

"Setelah terpilih, mereka akan mendapatkan pelatihan dan booth camp. Tidak hanya dilatih dari sisi teknis tapi juga manajerial dan pengembangan produknya," kata Dosen Departemen Teknik Industri tersebut.

 

Program Appcelerate kali ini bertema smart city. Dari calon peserta yang mendaftar, terdapat beberapa proposal yang unik. Misalnya, sistem pemantauan kemacetan dan jadwal kendaraan umum. Selain itu, ada yang membuat alat untuk mereduksi penggunaan listrik yang dikendalikan secara digital.

 

Nantinya, dari 20 peserta terseleksi akan dipilih tiga pemenang yang akan mendapat dana totalnya Rp 220 juta. "Ini cara kami untuk mengakselerasi tumbuhnya start up di bidang teknologi," ujarnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement