Selasa 01 Aug 2017 15:47 WIB

Tesis Kebijakan di Kemenpora, Imam Nahrawi Raih Magister

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Ratna Puspita
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi (tengah) saat bersepeda dalam kegiatan Gowes Pesona Nusantara 2017 di Manado, Sabtu (29/7).
Foto: Humas Kemenpora
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi (tengah) saat bersepeda dalam kegiatan Gowes Pesona Nusantara 2017 di Manado, Sabtu (29/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengikuti wisuda di Universitas Padjadjaran (Unpad), Selasa (1/8). Imam meraih gelar magister (S2) di bidang kebijakan publik.

Menpora berhasil menyelesaikan magisternya selama kurang lebih dua tahun berkuliah di sela-sela jabatannya sebagai menteri. Dalam menyusun tesis guna kelulusannya, ia meneliti kebijakan di kementerian yang dipimpinnya berjudul "Evaluasi Kebijakan Sistem Keolahragaan Nasional Oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Studi Kasus: Pengelolaan Sepak Bola oleh Kemenpora dan PSSI)".

Imam mengatakan tesis ini menggambarkan bahwa dia sebagai Menpora harus mengevaluasi kebijakan pemerintah yang sudah diambil ketika melakukan upaya-upaya di bidang olahraga. Terutama sepak bola. 

"Jadi saya meneliti apa yang terjadi di kantor kami di Kemenpora. Saya sebagai peneliti harus idenpenden melihat fakta disana," kata Imam usai prosesi wisuda di Aula Graha Sanusi, Unpad, Jalan Dipati Ukur, Kota Bandung, Selasa (1/8).

Dalam penelitiannya, ia mengaku menemukan banyak kelemahan dalam kebijakan-kebijakan yang diputuskan pemerintah di Kemenpora. Khususnya yang berkaitan dengan olahraga sepakbola.

Menurut dia, banyak kebijakan yang kurang detail dan tidak bersifat praktik yang dikeluarkan Kemenpora pada bidang sepakbola. Akibatnya, sempat terjadi polemik olahraga sepakbola di Indonesia beberapa waktu lalu.

Di tesis itu, dia menyebutkan, banyak rekomendasi yang harus ditindaklanjuti oleh Kemenpora nantinya. Sistem keolahragaan nasional harus ada kebijakan turunannya. "Jadi turunannya harus betul-betul bersifat eksekusi.Tidak cukup hanya mengandalkan UU SKN," kata Imam. 

Ia pun berterima kasih kepada keluarga besar Unpad yang telah membantunya menyelesaikan studi. Ia mengaku butuh perjuangan kuliah di sela-sela tugas sebagai Menpora.

Imam sebelumnya merupakan sarjana pendidikan bahasa arab dari UIN Sunan Ampel Surabaya. Ia pun bersyukur bisa meraih gelar magister. "Saya bersyukur hari ini setelah 19 tahun lalu wisuda S1, sekarang saya wisuda S2 di Unpad ini," ujar dia. 

Unpad kembali menyelenggarakan kegiatan pelaksanaan wisuda Gelombang IV tahun akademik 2016/2017 yang dilaksanakan tiga hari berturut-turut pada 1-3 Agustus 2017. Sebanyak 2370 wisudawan lulus dari program Diploma III, Diploma IV, Program Sarjana, Pendidikan Spesialis, Profesi, Magister dan Doktor. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement