Jumat 28 Jul 2017 22:51 WIB

Dokter Hewan Lulusan IPB Capai 6.130 orang

Sumpah dokter hewan.
Foto: Dok IPB
Sumpah dokter hewan.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Institut Pertanian Bogor (IPB)  mengambil sumpah 47 orang dokter hewan baru, di Auditorium J Hutasoit, Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat,  Rabu (26/7). Dengan demikian, hingga saat ini FKH IPB telah meluluskan Program Profesi Dokter Hewan sebanyak 6.130 orang.

Dekan FKH IPB  Prof  Dr Srihadi Agung Priyono mengatakan, lulusan dokter hewan saat ini sangat tinggi permintaannya. “Terlihat dari lulusan saat ini sudah tidak lagi ada jeda masa tunggu tiga bulan. Belum diwisuda pun lulusan dokter hewan  tidak sedikit yang sudah bekerja. Dari 47 lulusan, sekira 30-an orang telah bekerja. Sebanyak  20 orang diantaranya bekerja di sektor perunggasan, beberapa orang menjadi PNS,” ujar Prof  Srihadi dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (27/7).

Menghadapi ujian nasional kompetensi dokter hewan, Prof  Srihadi berharap dokter hewan  lulusan IPB dapat lulus dengan nilai yang baik. Dikatakannya, bekal yang diterima para dokter hewan baru sudah mencukupi dan softskill yang telah diasah.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan IPB  Prof  Dr Yonny Koesmaryono menyampaikan tantangan yang harus siap dihadapi oleh para dokter hewan, terutama pada bidang kesehatan masyarakat veteriner. Menurutnya, peningkatan jumlah penduduk akan berdampak juga pada peningkatan jumlah konsumsi, termasuk konsumsi protein dari hewan.

“Selain itu, kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh pengalihfungsian lahan, limbah rumah tangga dan industri, serta bencana alam juga menjadi faktor kerentanan munculnya penyakit,” kata Prof Yonny.

Ia menambahkan,  saat ini dunia sedang mengalami peningkatan ancaman penyakit menular baru atau dikenal dengan emerging infectious diseases (EID). Penyakit tersebut 70 persen bersifat zoonosis atau menular dari hewan ke manusia.

Wabah dari EID akan menimbulkan dampak multiaspek serta banyak korban jiwa akibat ketidaksiapan sistem untuk bersinergi. Untuk itu, organisasi kesehatan dunia atau WHO memperkenalkan konsep One Health, yang kemudian akan diadopsi bersama di Indonesia melalui Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI.

Konsep One Health pada dasarnya adalah strategi di seluruh dunia untuk memperluas kolaborasi interdisipliner dan komunikasi dalam semua aspek pelayanan kesehatan bagi manusia, hewan dan lingkungan. “Ini adalah peluang besar bagi para dokter hewan baru dan masyarakat veteriner Indonesia secara umum,” tuturnya.

Ia  mengimbau para dokter hewan harus mampu menunjukkan perannya dalam penyediaan pangan asal hewan yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH), serta mampu mengantisipasi berbagai penyakit hewan yang mungkin dapat menurunkan produksi maupun reproduksi ternak, dan penyakit-penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia (zoonosis).

Para dokter hewan juga harus mampu memberikan pelayanan kesehatan hewan klinik, pencegahan penyakit serta penyediaan obat-obatan medis. “Peran dokter hewan yang juga penting adalah melakukan berbagai upaya perlindungan kesehatan masyarakat, terutama pengawasan terhadap produk hewan yang akan dipasarkan,” ujar Prof Yonny.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement