Rabu 08 Mar 2017 17:50 WIB

IPB Kukuh di Peringkat Top 100 Dunia

IPB tetap kokoh di ranking Top 100 Dunia.
Foto: Dok IPB
IPB tetap kokoh di ranking Top 100 Dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun ini kembali mempertahankan posisinya di dalam Top 100 World Class University, berdasarkan pemeringkatan QS World University by Subject on Agriculture and Forestry, yang dirilis secara global pada tanggal 8 Maret 2017 (www.topuniversities.com). Pemeringkatan didasarkan pada reputasi akademik dan lulusan (academic and employer survey) dan jumlah sitasi terhadap publikasi yang terindeks di scopus database.

Rektor IPB Prof Dr Herry Suhardiyanto menyampaikan rasa syukur atas hasil pemeringkatan ini. “Pemeringkatan bukanlah segala-galanya bagi kita, namun kita bisa mengambil sisi positifnya yaitu karena indikator-indikator yang digunakan mencerminkan pencapaian mutu. Hal tersebut sangat relevan untuk meningkatkan kinerja,” kata Herry Suhardiyanto dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (8/3/2017).

Menurut Wakil Rektor IPB Bidang Riset dan Kerja Sama Prof Dr Anas Miftah Fauzi, hasil pemeringkatan tingkat ini menegaskan posisi IPB sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di tingkat global. “Hal itu sejalan dengan visi IPB sebagaimana tercantum dalam Statuta IPB (PP Nomor 66 Tahun 2013) yaitu ‘Menjadi terdepan dalam memperkokoh martabat bangsa melalui pendidikan tinggi unggul pada tingkat internasional di bidang pertanian, kelautan dan biosains tropika’,” kata Anas Miftah Fauzi.

Anas menambahkan, berdasarkan scopus database, publikasi IPB menempati urutan keempat di Indonesia, dengan jumlah publikasi tahun 2016 tercatat 550 artikel, dan total sitasi dalam empat  tahun terakhir (2013-2016) sebanyak 2.342. Selain itu, kata Anas, IPB juga unggul dalam jumlah inovasi dan paten.

Jumlah pendaftaran paten IPB sampai akhir 2016 tercatat sebanyak 349. “Jumlah ini  terbanyak di Indonesia untuk kategori paten dari perguruan tinggi,” ujarnya.

 Anas menjelaskan, pada tahun 2012, IPB mendapatkan penghargaan nasional sebagai perguruan tinggi dengan jumlah pendaftaran paten terbanyak di Indonesia, “IPB juga meraih penghargaan nasional sebagai perguruan tinggi dengan jumlah komersialisai paten terbanyak pada tahun 2015 dan mendapatkan penghargaan sebagai Sentra KI Terproduktif pada tahun 2016,” ujarnya.

Anas mengemukakan, IPB juga berkontribusi sebanyak 357 inovasi propektif, atau 38,14 persen  dari total inovasi Indonesia dalam Buku 100+ Inovasi hasil seleksi oleh Kemristekdikti dan Business Innovation Center (BIC). “IPB Science and Technopark yang berlokasi di kampus Taman Kencana, Bogor telah secara aktif berperan untuk program hilirisasi inovasi, didukung oleh Serambi Botani, sebagai outlet produk inovasi IPB. Pada saat ini sudah beroperasi sebanyak 15 Serambi Botani, yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia,” kata Anas.

Anas juga mengungkapkan, peran IPB dalam mendukung ketahanan pangan nasional serta pengembangan pertanian dan pedesaan juga terus dilakukan. Beberapa hasil inovasi IPB yang sudah dimplementasikan antara lain benih padi IPB 3S, teknologi IPB Prima dalam penanaman padi, produksi kedelai dengan teknik BJA (budi daya jenuh air) di kawasan pasang surut, dan teknologi guludan untuk penanaman mangrove di  lahan dalam.

Selain itu, Anas menambahkan, sekolah peternakan rakyat, vaksin flu burung Close Bird 5.1, InventPro Kit enzim rekombinan polimerase PolPfu, rapid test flu  burung, mesin pengangkut tandan buah sawit FASTREX, pangan fungsional seperti beras analog, mi jagung, sasumuzi dan sormeal sereal sehat berbahan sorgum serta feed additive KATULAC.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement