Senin 23 Jan 2017 17:45 WIB

Mahasiswa 18 Negara Ikut Commtech ITS

Rep: Binti Sholikah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember--ITS--, Surabaya
Foto: ITS
Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember--ITS--, Surabaya

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kembali mengelar Community and Technological Camp (Commtech) selama 10 hari mulai 23 Januari – 1 Februari 2017. CommTECH kedelapan yang dihelat oleh ITS International Office sejak 2012 ini dimeriahkan oleh peserta yang kebanyakan berasal dari Australia.

CommTECH Camp Insight didesain sebagai wadah untuk mendiskusikan dan memecahkan masalah lokal dengan menggunakan pengetahuan global. Kali ini tema yang diusung yakni, Solving Local Problems with the Global Knowledge. Tema besar tersebut dijabarkan menjadi tiga topik, yakni Sociopreneurship in Action, Biomedical Engineering Innovation, dan Introduction to Game Programming.

Program ini bertujuan memperkenalkan ITS kepada masyarakat di seluruh dunia. Ide-ide dan pikiran-pikiran yang akan didiskusikan selama program ini ditujukan untuk mengatasi tidak hanya masalah lokal dalam konteks Indonesia, tetapi juga dalam konteks negara peserta.

Jumlah peserta Commtech Camp Insight 2017 kali ini tercatat sebanyak 55 orang dari 18 negara. Para peserta terdiri dari kalangan mahasiswa, staf dan dosen perwakilan dari berbagai universitas.

Pada Commtechkali ini peserta tidak hanya berasal dari Asia seperti Malaysia, Thailand, Cina, Korea Selatan, Taiwan, Jepang, Bangladesh, Laos, Yaman, Iran, Filipina, dan India. Ada juga beberapa peserta yang berasal dari Australia, Selandia Baru, Turki, Finlandia, dan Rusia. ITS melibatkan tiga fakultas untuk menyampaikan materi kepada peserta, di antaranya, Departemen Manajemen Bisnis, Departemen Biomedik, dan Departemen Teknik Multimedia dan Jaringan

Masing-masing peserta akan mempelajari lebih detail mengenai topik yang telah mereka pilih. Para peserta juga mendapatkan sentuhan budaya Indonesia dalam program ini, seperti belajar Bahasa Indonesia, belajar tari dan musik tradisional, serta permainan tradisional.

Selanjutnya, peserta juga diajak untuk mengunjungi beberapa tempat yang berkaitan dengan topik yang mereka pilih, seperti Bank Sampah Jambangan, Catfiz Messanger, Maulidan Games, dan Yayasan Pembina Anak Bangsa (YPAB) Gebang. Peserta akan berkesempatan untuk diperkenalkan secara langsung mengenai kasus-kasus yang terkait dengan topik yang mereka pilih.

Rektor ITS Joni Hermana mengatakan, Commtech diselenggarakan untuk kepentingan mengenalkan ITS ke dunia internasional. Menurutnya, jika karya-karya mahasiswa ITS semakin banyak dikupas kalangan internasional maka akan semakin luas wawasan ITS maupun peserta.

“Melalui CommTECH ini kami akan berupaya menjalin kerja sama, kami juga ingin mengenalkan ITS dan Kota Surabaya. Kami berharap bisa membentuk jejaring sehingga bisa membantu satu sama lain,” ungkap Joni kepada wartawan seusai pembukaan CommTECH di Rektorat ITS, Senin (23/1).

Joni mengakui, perhelatan CommTECH telah telah meningkatkan kerjasama antara ITS dengan universitas peserta CommTECH. Dari hasil kerja sama ini, ITS mempunyai peluang besar untuk mengirimkan mahasiswa ITS ke universitas terkait ataupun sebaliknya, baik untuk program student exchange maupun program studi lanjut lainnya.

“Ada kesempatan untuk pertukaran mahasiswa, dosen, dan karyawan. Beberapa waktu lalu kami mengirim 30 karyawan dan 60 mahasiswa ke Thailand,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement