Selasa 15 Nov 2016 08:50 WIB

STP Bandung‬ Targetkan Setiap Tahun Latih 100 Disabilitas

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
STP Bandung
Foto: dok
STP Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung, menargetkan setiap tahun bisa melatih 100 penyandang disabilitas. Kegiatan ini diselenggarakan untuk meningkatkan kualitas sumber daya dibidang kepariwisataan khususnya perhotelan.

Menurut Ketua Kegiatan "Hospitality Training For Differable People", Sutanto Leo, pada pelatihan kelima, sebanyak 20 differable people atau penyandang disabilitas mengikuti pelatihan perhotelan. Pelatihan dilaksanakan selama lima hari dari 14 hingga 18 November 2016 mendatang.‬

‪Menurut Sutanto, dalam acara yang diselenggarakan di kampus STP Bandung ini akan memberikan pehamanan pada peserta pelatihan untuk mengetahui seluk peluk dunia bekerja di hotel secara nyata. Sehingga, tak hanya materi yang akan diberikan, tetapi juga praktik.‬ ‪"Kompetitif kita, masih rendah di bawah 100, makanya kami concern untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia," ujar Sutanto, kemarin.‬

Sutanto mengatakan, kegiatan ini, sudah rutin diselenggarakan selama lima tahun terakhir. Ini, merupakan komitmen dari STP Bandung untuk mengentaskan kemiskinan melalui pemberdayaan dan berusaha mendesain program pemberdayaan penyandang disalibitas.‬

Hospitality Training, merupakan modal sosial yang dapat memberikan harapan baru untuk bisa mandiri dan berkreasi dibidang hospitality industry sesuai dengan kompetensi. "Walaupun dalam pelaksanaannya dihadapkan pada hambatan berupa paradigma berpikir di masyarakat," katanya.‬

‪Ke depannya, kata dia, para peserta differable people ini tidak hanya akan mengikuti kegiatan pelatihan saja. Namun, akan langsung diserap oleh pihak hotel yang sudah bekerjasama dengan STP Bandung untuk kegiatan ini.‬

Menurut Ketua Rehabilitasi Berbasis Masyarakat (RBM) Kota Bandung, Atalia Praratya, kesiapan disabilitas ini, perlu dimunculkan agar mereka dan keluarganya percaya diri menghadapi dunia kerja. Karena, hingga saat ini, orang tua masih ada yang khawatir kalau anak penyandang disabilitas pergi keluar rumah.

"Permasalahan kami kan dari 8.036 penyandang disabilitas, tapi yang bisa mandiri baru 400," kata Atalia. Dia mengakui, masih banyaknya penyandang disabilitas yang belum terdata karena tak melapor. Terutama, masyarakat di kelas menengah ke atas.

Sementara, HRM Harris Hotel Ciumbuleuit, Anwar Halim Tauzia, Harris Hotel Ciumbuleuit yang bekerja sama dengan STP Bandung mengaku, akan menyerap para penyandang disabilitas yang sudah mengikuti pelatihan ini.‬ Dalam kegiatan yang diselenggarakan untuk kelima kalinya ini, dia kerap mendukung kegiatan pelatihan yang diselenggarakan oleh STP Bandung.‬ ‪"Banyak sekali hotel yang bekerja sama untuk kegiatan ini, kami salah satunya. Dan pekerjaan mereka cukup bagus," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement