Kamis 31 Mar 2016 17:41 WIB

Indonesia Cuma Punya 700 Guru Besar

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Dwi Murdaningsih
Menristek Dikti Mohamad Nasir
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menristek Dikti Mohamad Nasir

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Jumlah guru besar di Indonesia masih sangat sedikit. Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan hal ini bisa terjadi karena berawal dari mutu dosennya. Menurut Nasir, masih banyak universitas yang jumlah doktornya sedikit. Seperti diketahui, langkah awal menjadi seorang guru besar harus berkualifikasi akademik S3 terlebih dahulu.

"Sementara sampai saat ini masih ada universitas yang dosennya bahkan masih strata satu (S1)," ujar Nasir dalam acara silaturahim Menristekdikti bersama Universitas Negeri Gorontalo (UNG), di Tc Damhil Gorontalo, Kamis (31/3).

Berdasarkan data Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), sebanyak 53.031 dosen masih S1 atau Diploma Empat (D4). Selanjutnya sekitar 134.522 dosen berstrata dua (S2) dan 26.199 berkualifikasi S3.

Dia menjelaskan, dari angka dosen S3 itu hanya 700-an yang menjadi guru besar. Angka ini jelas sangat sedikit dibandingkan jumlah mahasiswa Indonesia yang mencapai tujuh jutaan orang.

Pada dasarnya, kata Nasir, angka ideal guru besar seharusnya mencapai 50 persen secara nasional. Sementara jika dibandingkan dengan angka mahasiswa, rasio ideal untuk guru besar hanya bisa bertanggar di angka 10 atau 15 persen.

Menurut Nasir, sejauh ini banyak beasiswa akademik yang sudah tersedia di Indonesia untuk masyarakat termasuk para dosen. Lembaga tertentu termasuk pemerintah berupaya memberikan beasiswa bagi pihak yang telah sesuai dengan yang telah ditetapkan.

Selain masalah kualifikasi akademik, Nasir mengatakan, penelitian menjadi hal penting pula dalam melahirkan seorang guru besar juga. Sementara jumlah publikasi Indonesia masih sangat rendah apabila dibandingkan dengan Malaysia. Karena itu, dia menekankan pihak kampus untuk mengalokasikan anggaran lebih besar untuk riset.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement