Selasa 06 Oct 2015 11:23 WIB

Mahasiswa UB Buat 'Bunderan' untuk Mengatasi Kemiskinan Nelayan

Nelayan melakukan bongkar muat ikan di pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (22/9).Republika/Agung Supriyanto
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Nelayan melakukan bongkar muat ikan di pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (22/9).Republika/Agung Supriyanto

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Lima mahasiswa Universitas Brawijaya Malang mampu mengatasi kemiskinan nelayan di pesisir pantai selatan Kabupaten Malang dengan program Bangun Desa Anti-Pengangguran (Bunderan) yang memanfaatkan potensi perikanan laut di kawasan itu. Kelima mahasiswa yang mengaplikasisan program Bunderan di Dusun Tamban, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Malang itu masing-masing adalah Eka Nur (FIB/2012), Luqman Hakim (FIB/2012), Sukur Riswanto (FEB/2012), Noor Amalia (FIB/2012), dan Nur Uswatun (FTP/2013).

"Kesadaran masyarakat di wilayah ini masih kurang terkait potensi ekonomi yang besar di dusun mereka. Minimnya pengetahuan membuat warga tidak memiliki inovasi yang bisa menambah harga jual ikan tuna hasil tangkapan mereka," kata Eka Nur.

Setelah banyak dilakukan kajian dan survei di lapangan, akhirnya muncul ide untuk membuat steak ikan. Dengan adanya steak ikan itu, kami yakin, akan bisa mengatasi masalah kemiskinan dan pengangguran yang sangat krusial di dusun itu. Mereka optimistis pemanfaatan potensi perikanan, khususnya ikan tuna yang diolah menjadi steak ikan itu mampu mengatasi masalah pengangguran yang ada di dusun yang berdekatan dengan tempat pelelangan ikan (TPI) Sendangbiru tersebut.

Sementara itu anggota tim lainnya Luqman Hakim menambahkan sejauh ini kelompoknya telah melakukan proses pelatihan produksi bersama warga masyarakat Tamban selama tiga kali dengan pembiayaan dana hibah sebesar Rp 11,6 juta bantuan dari Ditjen Dikti.

Ia mengatakan dengan pelatihan proses produksi itu, masyarakat bisa memroduksi ikan tuna secara mandiri, bahkan terus mengalami peningkatan produksi setiap pekannya. Untuk mengembangkan produksi steak tuna tersebut, lima mahasiswa itu melakukan pelatihan dan membentuk tim pemasaran agar produk mereka dikenal.

Menurut dia, pemasaran dilakukan melalui media "online" dan toko oleh-oleh di Kota Malang dengan harga Rp 9.000 per bungkus seberat 250 gram. Selain ikan tuna, kelompok ini juga mengembangkan produk varian ikan lainnya yakni tenggiri dan bandeng. Di kawasan Pantai Sendangbiru tersebut, juga telah dikembangkan produk ikan olahan tuna, seperti abon tuna dan keripik ikan tuna. Program Bunderan yang diterapkan di Dusun Tamban itu merupakan bagian dari kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-M) yang saat ini sedang mengikuti Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-28 yang digelar di Kendari 5-10 Oktober.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement