Sabtu 26 Apr 2014 09:50 WIB

'Chem-E-Car' UI Raih Juara Lima dan Enam

Rep: Hannan Putra/ Red: Yudha Manggala P Putra
Tim Chem-E-Car Universitas Indonesia
Tim Chem-E-Car Universitas Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Mahasiswa Teknik Kimia Universitas Indonesia (UI) turut serta dalam kejuaraan bergengsi dunia, International Conference on Electrical, Communication & Computing ICECC 2014 dengan meraih juara kelima dan keenam.

Lomba yang digelar di Surabaya pada 11-12 April ini menyajikan inovasi pembuatan bahan bakar mobil dari reaksi kimia.

Kegiatan besar mahasiswa Teknik Kimia FTI-ITS itu diikuti 20 tim pendaftar dari universitas nasional maupun internasional, namun panitia memilih 12 finalis.

"Ini bukan sekedar teori lho, ini langsung praktek. Jadi mereka dikasih case, kasus, mereka pelajari, dan mereka menang," tutur Kepala kantor komunikasi UI, Dra Farida Haryoko MPsi kepada wartawan dalam acara Apresiasi Jurnalis di lingkungan UI, Jumat (25/4) yang diselenggarakan di Gran Serella Hotel Bandung.

Para kontestan dari UI tergabung dalam tim Chem-E-Car atau Chemical Engineering Car. Tim ini merupakan salah satu klub peminatan di Departemen Teknik Kimia UI yang terbentuk karena adanya ajang kompetisi pembuatan prototype mobil dengan menggunakan reaksi kimia sebagai power source.  "Klub yang mewadahi mahasiswa untuk mengikuti lomba," tutur Ketua Chem E Car UI Club Andreas Kurniawan.

Mahasiswa Teknik Kimia tahun 2011 memaparkan, dalam kompetisi Chem E Car, mobil karya mahasiswa tersebut harus menempuh jarak tertentu yang telah ditetapkan oleh panitia. Chem E Car UI Club  dibentuk pada tahun 2012 dibawah naungan IPTEK Ikatan Mahasiswa Teknik Kimia atas saran dari mahasiswa angkatan 2008 yang telah mengikuti kompetisi Chem E Car di ITS.

Chem E Car UI Club baru mengikuti kompetisi Chem E Car ITS atau Chernival kembali pada tahun 2013 yaitu 1 tim, Altair yang menggunakan Aluminium dan Oksigen dari Udara (Air) dan mendapatkan peringkat ke 5.

Dua tim dari UI berhasil lolos seleksi abstrak yaitu tim Rhino dan Nayaka. Tim Rhino merupakan tim electric car yang menggunakan hidrogen peroksida dan Cu serta Mg sebagai elektrodanya untuk menghasilkan listrik.

Sementara, tim Nayaka merupakan pressure car yang menggunakan tekanan yang dihasilkan dari gas. Gas O2 dihasilkan dari reaksi hidrogen peroksida dan Kalium Permanganat akan menekan vessel dan menghasilkan pressure. Sayangnya tim Rhino dan Nayaka hanya meraih peringkat 5 untuk tim Rhino dan 6 untuk tim Nayaka.

"Rencana Chem-E-Car UI kedepannya ingin mengembangkan mobil dengan mekanisme stopping menggunakan Iodine Clock atau sensor cahaya. Selain itu Chem-E-Car ini akan melakukan kerjasama dengan beberapa departemen lain FTUI seperti Teknik Mesin dan Teknik Elektro untuk mengembagkan klub ini," papar Andreas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement