Senin 11 Nov 2013 17:24 WIB

Dahlan Iskan Dorong Lulusan Universitas Berwiraswasta

Menteri BUMN Dahlan Iskan
Foto: Antara
Menteri BUMN Dahlan Iskan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mendorong para mahasiswa yang akan lulus kuliah agar lebih memilih berwiraswasta daripada berbondong-bondong mendaftar jadi pegawai.

"Saya dorong agar berubah pikiran, jangan semua jadi pegawai. Mulailah berwirausaha sejak dini. Meskipun kecil-kecilan itu baik bagi negara," kata Dahlan usai berorasi pada Wisuda Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) 2013 di Jakarta, Senin.

Untuk menampung lulusan universitas dan tenaga kerja yang semakin bertambah setiap tahun, kata dia, perekonomian nasional harus kuat dan dijaga agar terus tumbuh. Tumbuhnya usaha-usaha baru,  justru akan memacu pertumbuhan ekonomi.

Ia mengatakan, memulai usaha tidak perlu dengan modal besar, karena yang dibutuhkan adalah kemauan, sedangkan modal usaha bisa didapat dari tabungan pribadi atau bank yang menyediakan modal usaha bagi pemula.

"Ciri khas entrepreneur itu tidak manja. Saya pernah bertemu dengan sekelompok mahasiswa yang berwirausaha, sebanyak dua dari 17 orang mendapat modal dari orang tua, sedangkan yang 15 orang menggunakan tabungannya sendiri. Justru orang yang minta bantuan orang tua itu tidak bisa menjadi pengusaha," katanya.

Dahlan mengatakan, perusahaan-perusahaan milik negara selalu terbuka bagi mahasiswa yang ingin magang untuk menambah pengetahuan dan keterampilannya sebagai bekal di dunia kerja.

Sebelumnya dalam orasi di depan ribuan wisudawan, Menteri BUMN Dahlan Iskan berpesan agar selalu berpikiran positif dan optimistis untuk meraih sukses, karena orang yang terus berpikiran negatif dan pesimis tidak akan bisa maju.

Rektor UHAMKA Prof Dr Suyatno dalam sambutannya mengatakan, sekarang ini lulusan sarjana semakin ditantang kemampuannya dalam memecahkan masalah dan bukannya membuat masalah.

"Banyak sarjana menjadi beban sosial dan bangsa, karena kelompok pencari kerja sekarang adalah kalangan intelektual. Statistik makin mengkhawatirkan," katanya.

Ia menyebut ada tiga kategori mahasiswa, yakni yang berorientasi akademik murni, berorientasi ke sektor birokrasi dan berorientasi entrepreneuship.

"Tanpa entrepreneuship, dengan lapangan kerja yang terbatas membuat mereka yang nilainya A malah membawa ijasah mencari-cari kerja. Akhir-akhir ini dibuka lowongan kerja untuk PNS tapi peluang 10 kursi yang daftar 10 ribu. Ini membawa pertanyaan sarjana belum sepenuhnya entrepreneur," jelasnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement