Senin 24 Jun 2013 18:02 WIB

Kisah Pendiri Univesitas Jayabaya Dibukukan

Peluncuran buku
Peluncuran buku "Hidup Berakal, Mati Beriman"

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu lagi buku yang mengisahkan perjuangan anak bangsa dalam usahanya mencerdaskan anak bangsa. Adalah "Hidup Berakal, Mati Beriman" yang mengisahkan perjalanan pasangan suami-isteri Moeslim Taher dan Yuyun Moeslim Taher di dunia pendidikan.

Keduanya dikenal sebagai pendiri Universitas Jaya Baya yang sekaligus didaulat sebagai "Pengantin Pendidikan".

"Buku ini menjadi bentuk pengabdian saya kepada orang tua. Untuk menuliskan buku ini butuh waktu hampir empat tahun karena saya sebenarnya bukanlah penulis buku," kata Kurnia P Moeslim Taher, Senin (24/6).

Buku setebal 163 halaman itu direkonstruksi tentang bagaimana pasangan muda Moeslim-Yuyun merintis universitas, sekaligus juga bercerita tentang kontribusi mereka mencerdaskan anak bangsa.

Di buku ini diceritakan bagaimana keduanya membangun universitas dengan modal yang minim. Tak punya tempat, mereka memutuskan menyewa. Tak ada listrik, mereka berbekal penerangan lilin seadanya. Tak mampu membayar tenaga administrasi, mereka mampu mengerjakan sendiri urusan administrasi di atas becak dalam perjalanan pulang. Mereka bahkan harus menyapu dan mengepel sendiri ruang belajar-mengajar.

Keikhlasan dan kebulatan tekad itulah yang kemudian mampu membesarkan Universitas Jayabaya dalam melewati rintangan demi rintangan dari masa ke masa.

"Itu adalah filosofi hidup yang saya dapatkan dari ayah. Ia selalu menanamkan nilai bagi anak-anaknya," kata Kurnia menjelaskan pemilihan judul buku.

Kurnia mengatakan, hasil penjualan buku ini nantinya akan didonasikan seluruhnya untuk membantu program beasiswa pada anak-anak tidak mampu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement