REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Libur panjang berakhir sudah. Tahun ajaran baru 2010/2011 disambut baik para siswa di SDN 05 Pesanggarahan, Jakarta Selatan (Jaksel).
Meski harus berjuang dengan kemacetan parah di sekitar Pasar Bintaro, Jaksel, umumnya siswa sumringah kembali ke sekolah untuk mengikuti masa orientasi. Akan tetapi, ada juga siswa yang berlarian dari mobil jemputan karena terlambat.
Para siswa yang semangat dengan baju seragam baju, sepatu baru, guru baru, kelas baru dan tas baru. Begitu pun para orangtua yang semngat mengantarkan anaknya ke sekolah sambil berkenalan dengan orangtua murid lain.
''Aku seneng sekarang masuk pagi, dulu masuk sore terus. Capek, Terus seneng juga ketemu temen lagi,” ujar Dhea Hanun Nabila (10) tahun siswa kelas 5 SDN 05 Pesanggarahan, Jaksel, Senin (12/7).
Hari masuk sekolah di SDN 05 Pesanggrahan dimulai dengan upacara bendera dan orientasi dari pihak sekolah. Umumnya, siswa-siswa SD itu tidak memperhatikan orientasi yang diberikan guru mereka, karena lebih asik berbincang-bincang dengan teman sebayanya.
Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas), Muhammad Nuh melarang adanya kekerasan dalam pelaksanaan masa orientasi siswa dalam ajaran baru 2010/2011 yang dmulai Senin (12/7) ini. Dia mengatakan, orientasi kesiswaan penting untuk menanamkan kepribadian kepada siswa.
''Orientasi siswa bagus untuk memperkenalkan lingkungan sekolah dan teman-teman sebaya kepada siswa," ujar Mendiknas.
Dalam masa orientasi siswa itu, Mendiknas mengimbau kepada pihak sekolah untuk menanamkan pendidikan yang berkarakter tanpa harus ada kekerasan. Dia berpesan agar tradisi kekerasan ditinggalkan karena akan memberikan dampak yang buruk terhadap siswa.
"Tradisi kekerasan harus dihentikan. Saat ini perlu pengembangan pendidikan berkarakter, seperti santun, wawasan luas, dan lainnya," ucap Mendiknas.
Mendiknas berharap dinas pendidikan di kabupaten dan kota melakukan pengawasan terhadap orientasi kesiswaan di sekolah-sekolah. Dia menegaskan jika ada kepala sekolah yang melaksanakan orientasi kesiswaan dengan kekerasan, akan dikenakan sanksi. “Kami beri teguran, atau lebih dari itu," tegasnya.