Senin 21 Mar 2011 14:12 WIB

Unsoed Minta Tambahan Kuota Bidik Misi

Rep: Eko Widiyanto/ Red: Djibril Muhammad
Unsoed
Unsoed

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO - Rektor Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Prof Edy Yuwono PhD menilai kuota program bidik misi yang diberikan Kemendiknas bagi mahasiswa di perguruan tinggi yang dipimpinnya masih terlalu sedikit. Untuk itu, Rektor meminta agar kuota penerima program bidik misi di Unsoed bisa ditambah.

"Saat ini Unsoed hanya mendapat kuota bidik misi untuk 350 mahasiswa per tahun. Jumlah ini masih terlalu sedikit. Soalnya, setiap tahun kita menerima sekitar 4.000 mahasiswa baru. Jadi tidak sampai 10 persennya," kata Rektor Edy Yowono, Senin (21/3).

Dia menyebutkan, program bidik misi dari Kemendiknas ini, sangat membantu mahasiswa dari keluarga tidak mampu yang kuliah di Unsoed. Penerima program ini tak hanya dibebaskan dari biaya pendidikan, tapi juga mendapat uang biaya hidup setiap bulan.

"Kalau kuota mahasiswa penerima program bisik misi ini bisa ditambah, tentu upaya kita memberi kuota 20 persen mahasiswa Unsoed berasal dari keluarga tidak mampu, akan lebih mudah dipenuhi," katanya.

Edy belum bisa menentukan, berapa besar permohonan tambahan penerima program bidik misi yang akan diajukan ke Kemendiknas. "Kita akan ajukan permohonan semaksimal mungkin. Makin banyak makin bagus, sehingga mahasiswa dari keluarga tidak mampu yang mendapat program ini makin banyak," katanya.

Namun sebagai gambaran dia menyebutkan, dengan jumlah mahasiswa baru sebanyak sekitar 4.000 orang yang diterima di Unsoed, maka dengan 20 persen mahasiswa baru yang dialokasikan untuk mahasiswa miskin berarti ada sekitar 800 mahasiswa baru yang berasal dari keluarga tidak mampu. Bahkan Edy menyebutkan, dari proses penerimaan mahasiswa baru tahun 2011 yang dilakukan melalui jalur undangan, pihaknya sudah menerima 4.000 permohonan dari calon mahasiswa baru yang ingin mendapat program bidik misi. "Jadi sudah cukup banyak," katanya.

Agar bisa mendapatkan fasilitas bidik misi ini, calon mahasiswa yang berhak menerima harus berasal dari keluarga tidak mampu dan memiliki prestasi akademik yang memadai. Untuk mengetahui prestasi akademik calon penerima, Unsoed tidak hanya melihat dari daftar nilai rapor selama SMA. Namun akan dilakukan tes tersendiri.

"Namun untuk calon mahasiswa baru dari program undangan, kepala sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) bisa mengajukannnya ke Unsoed agar anak didiknya bisa mendapat fasilitas bidik misi," katanya.

Mengenai proses penerimaan mahasiswa baru di Unsoed, Edy menyebutkan, selain melalui jalur undangan, juga akan diselenggarakan melalui jalur SNMPTN dan ujian lokal. Menurut rencana ujian SNPTN, akan diselenggarakan pada Juni 2011. Sedangkan ujian lokal, akan diselenggarakan sesudahnya. Sedangkan pengumuman mahasiswa yang diterima melalui jalur undangan, akan dilaksanakan setelah pelaksanaan Ujian Nasional SLTA.

"Hal ini dimaksudkan agar jangan sampai mahasiswa baru yang diterima melalui jalur undangan ternyata tidak lulus ujian nasional," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement