Selasa 15 Mar 2011 13:31 WIB

SMK Perikanan Jember Tetap Kirim Siswanya ke Jepang

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Perikanan dan Kelautan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur, tetap mengirim siswa untuk magang kerja ke Jepang pascagempa dan tsunami yang melanda negeri Sakura tersebut.

Kepala SMK Perikanan dan Kelautan Puger, Kuncoro Diya'udin, Selasa, mengatakan, saat ini sebanyak sembilan siswa masih magang kerja di sebuah perusahaan pemrosesan ikan dan perkapalan di Jepang.

Sebanyak sembilan alumni SMK yang berstatus mahasiswa tersebut magang kerja di Jepang, dengan rincian lima siswa magang kerja menjadi anak buah kapal di Mitoshi, dan empat siswi mengikuti magang kerja di perusahaan pemrosesan ikan di Miyagi.

"Alhamdulillah sembilan alumni siswa SMK Perikanan dan Kelautan Puger selamat dari gempa bumi dan tsunami yang melanda Jepang, meski kami belum berhasil berkomunikasi dengan empat siswi yang di Miyagi," tuturnya.

Ia menjelaskan, empat siswi yang berada di Kota Miyagi sempat diungsikan ke kota lain yang aman, dua hari sebelum terjadi gempa dan tsunami karena pemerintah setempat sudah memberikan imbauan kepada warga untuk segera mengungsi.

Tahun ini, lanjut dia, SMK Perikanan dan Kelautan Puger akan memberangkatkan sebanyak 18 siswa ke Jepang untuk mengikuti magang kerja seperti tahun-tahun sebelumnya.

"Kami optimistis pemerintah Jepang bisa mengendalikan situasi dan kondisi pascagempa dan tsunami, sehingga kerja sama sekolah kami dengan sejumlah perusahaan di Jepang tetap dilanjutkan. Sekolah tetap akan mengirim siswa ke Jepang untuk magang," tegasnya.

Sebelum berangkat magang kerja di Jepang, lanjut dia, siswa diberi pembekalan selama satu tahun di Jakarta untuk persiapan magang kerja, termasuk bahasa Jepang. "Siswa juga mendapatlkan latihan antisipasi terkait dengan gempa yang terjadi di sana karena Jepang sering diguncang gempa, sehingga mereka tidak kaget dengan kondisi Jepang," katanya.

Kuncoro menuturkan, sembilan siswa yang masih berada di Jepang memilih tinggal dan bekerja di sana hingga kontrak magang kerjanya habis sesuai dengan kesepakatan. "Kemungkinan sembilan siswa akan tetap berada di Jepang pascagempa dan tsunami karena mereka dalam kondisi aman, bahkan lima siswa yang berada d Mitoshi sudah bekerja seperti semula," ujarnya menambahkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement