Sabtu 15 Jan 2011 04:00 WIB

Kacau! Hanya 12 Persen Dosen PTN yang Bergelar Doktor

Rep: Maspril Aries/ Red: Djibril Muhammad
Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal
Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG--Dari sebanyak 15.500 dosen atau staf pengajar peguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia, dominasi dosen bergelar S1 dan S2 hanya sedikit yang sudah bergelar doktor atau sudah menyelesaikan studi strata tiga (S3). Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal mengungkapkan fakta itu saat membuka Konvensi Kampus VII dan Temu Tahunan XIII Forum Rektor Indonesia (FRI) di Griya Agung, Palembang pada Kamis malam (13/1).

Pada pembukaan yang dihadiri Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Alex Noerdin, dan para rektor dari beberapa PTN, Fasli Jalal mengatakan, "dari sebanyak 15.500 dosen peguruan tinggi negeri di Indonesia, baru 12 persen yang telah menyelesaikan pendidikan strata tiga atau S3."

Menurut dia, dengan kondisi tersebut jelas sangat memprihatinkan bagi dunia pendidikan tinggi di Indonesia. "Oleh karena itu, tahun 2011 ini Kementerian Pendidikan Nasional akan mengirim sebanyak 1.000 dosen untuk menyelesaikan studi S3 ke luar negeri yang akan dibiayai negara," ungkapnya.

Kementrian Pendidikan Nasional mencanangkan target 25 persen dosen PTN di seluruh Indonesia pada 2014 sudah lulus S3. Untuk mencapai target tersebut, Fasli Jalal mengatakan, "setiap tahunnya di Indonesia harus muncul sebanyak 7.000 lulusan S3 universtitas di Indonesia."

Kepada para rektor PTN yang tergabung dalam Forum Rektor Indonesia (FRI) dan akan mengadakan pertemuan di Palembang dari 13 – 15 Januari 2011, Wakil Menteri Pendidikan Nasional berpesan, agar Forum Rektor Indonesia melakukan pemetaan guna mencapai target 25% dosen lulusan S3 di seluruh universitas negeri di Indonesia. "Dari pertemuan ini harus menghasilkan solusi untuk pencapaian target tersebut," tambahnya.

Program mengejar target jumlah dosen bergelar doktor di Indonesia, menurut Fasli Jalal akan disokong dengan sejumlah beasiswa yang berasal dari Kementrian Pendidikan Nasional maupun dari luar negeri. Pemerintah sendiri sudah menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi-perguruan tinggi di Eropa, Amerika Serikat dan Australia.

"Kementerian Pendidikan Nasional sudah menandatangani kerja sama kemitraan untuk bidang pendidikan dengan Pemerintah Amerika Serikat dalam rangka kerjasama di bidang pendidikan. Juga kerjasama dengan Australia dan universitas yang ada di Eropa. Peluang ini harus dimanfaatkan seluruh universitas di Indonesia," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua FRI periode 2010-2011 Chairil Effendy mengatakan, dalam pertemuan seluruh rektor se Indonesia ini, selain membahas berbagai persoalan pendidikan dan permasalahan negara, juga akan dilakukan pemilihan Ketua FRI untuk periode 2011-2012. Chairil Effendy yang juga Rektor Universitas Tanjungpura ini menambahkan, FRI tidak hanya membicarakan hal-hal yang aktual tapi juga visioner yang menyangkut masa depan bangsa.

"FRI harus mengkaji lebih dalam tentang hal-hal yang berkaitan dengan prospektif jangka panjang bangsa ini. Terutama, terkait dengan peradaban yang perlu kita bangun untuk bangsa Indonesia," tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement