Kamis 17 Feb 2011 15:34 WIB

Pangdam Siliwangi: Pondok Pesantren Masih Kurang Perhatian

Rep: Joko Suceno/ Red: Johar Arif
Pendidikan di pondok pesantren (ponpes)
Foto: Damanhuri/Republika
Pendidikan di pondok pesantren (ponpes)

REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA – Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Moeldoko, mengatakan perhatian terhadap pondok pesantren masih sangat kurang. Bahkan pondok pesantren terkadang masih dimarginalkan. Padahal, kata dia, pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan yang memiliki peran strategis sebagai pusat pengembangan generasi muda bangsa.

Jumlah pondok pesantren di Jawa Barat, kata Pangdam, mencapai 8.000. Jumlahnya yang sangat besar dengan kultur dan tradisi berlandaskan ahlak mulia, disiplin, serta militansi ini merupakan salah satu potensi untuk kemajuan Jawa barat dan bahkan Indonesia. ‘’Potensi ini harus kita dorong bersama sehingga pondok pesantren bisa menjadi tempat lahirnya generasi muda yang memiliki iman, taqwa, dan ilmu pengetahuan,” kata dia, Kamis (17/2).

Pangdam mengungkapkan hal tersebut saat membuka Pendidikan Pendahuluan Bela Nagera (PPBN) bagi santri se-Tasikmalaya di Pondok Pesantren Ma’had Ihya As Sunnah, Paseh, Kota Tasikmalaya, Kamis (17/2). Peserta PPBN ini sebanyak 300 orang. Mereka berasal dari sejumlah pondok pesantren di Tasikmalaya dan akan mengikuti kegiatan selama tiga hari di tempat tersebut.  Para peserta ini masih berstatus sebagai siswa SMP dan SMA.

Menurut Pangdam, PPNB di lingkungan pondok pesantren bertujuan agar para santri memiliki kecintaan terhadap tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, keyakinan akan Pancasila serta kemampuan awal bela Negara. Dengan kegiatan ini, kata dia, juga diharapkan para santri semakin mendapat pengembangan budi pekerti luhur dalam menghadapi tantangan perkembangan zaman yang semakin kompleks.

Kegiatan ini, lanjut Pangdam, berawal dari acara silaturahmi dengan para tokoh agama se-Tasikmalaya dan sekitarnya pada Desember 2010. Ide untuk menyelenggarakan program PPBN ini, imbuh dia, langsung mendapat respon positif dari dari kalangan tokoh agama. Dengan dukungan dari Pemprov jabar, MUI, Kanwil kementrian Agama, dan para pimpinan pondok pesantren akhirnya kegiatan ini bisa terlaksana.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement