REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU-- Sekitar 67 persen jalan nasional di Bengkulu dewasa ini dalam kondisi rusak karena tidak mendapat perawatan yang baik oleh Pemerintah Provinsi daerah setempat.
"Saya sangat sedih melihat tingkat kerusakan jalan nasional di Bengkulu mencapai 67 persen dari panjang jalan sekitar 960 km. Kondisi ini membuat arus transportasi darat di Bengkulu sangat tidak nyaman," kata anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Bengkulu Bambang Soeroso, di Bengkulu, Rabu.
Ia mengatakan, tingginya persentase kerusakan jalan nasional di Bengkulu bukan tidak ada dana untuk memperbaikinya, tapi dana yang diberikan pemerintah pusat untuk perbaikan jalan di daerah itu tidak jelas kegunaannya.
Akibatnya, meski dana cukup besar dikucurkan Kementerian Pekerjaan Umum ke Provinsi Bengkulu setiap tahun, tapi kerusakan jalan di daerah ini tidak dapat diatasi dengan baik.
Demikian pula dengan jalan provinsi di Bengkulu hampir 90 persen rusak berat. Jalan yang menghubungkan antar kabupaten di daerah ini sebagian besar rusak parah karena sudah lama tidak diperbaiki oleh Pemprov Bengkulu.
Akibatnya, arus lalu lintas kendaraan di jalan tersebut tidak dapat berjalan lancar. Hal ini jika dibiarkan terlalu lama dapat menghambat pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Bambang berharap pada Pemprov Bengkulu agar kerusakan jalan nasional dan provinsi di daerah ini segera diperbaiki, sehingga arus transportasi darat di daerah ini berjalan lancar.
"Kalau arus transportasi darat berjalan lancar, maka arus lalu lintas barang dan manusia menjadi lancar, sehingga pertumbuhan ekonomi masyarakat dapat meningkat sesuai yang diharapkan," ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
