Jumat 17 Sep 2010 05:26 WIB

Kemdiknas Kembali Gelar Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa

Jumpa pers Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa
Foto: kominfo
Jumpa pers Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) kembali menggelar program pemberian Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa (AKIL) 2010. Program ini bertujuan memberikan apresiasi atas invensi dan kreasi para dosen, peneliti, dan masyarakat.

''Inovasi dan kreasi yang diciptakan diharapkan dapat menggerakkan industri, perekonomian, dan menyelesaikan masalah dalam masyarakat terkait dengan lingkungan atau memperkuat bidang ilmu pengetahuan yang akan meningkatkan citra dan daya saing bangsa,'' ujar Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdiknas, Djoko Santoso, saat memberikan keterangan pers di Gerai Informasi dan Media Kemdiknas, Kamis (16/9).

Saat ini, kata Djoko, adalah abad perubahan menuju lebih baik dan lebih canggih, "Oleh karena itu, kami menghimpun karya-karya yang dianggap memiliki terobosan-terobosan baru atau penemuan baru dalam kerangka kemajuan zaman," jelasnya.

Djoko menyebutkan, pada pelaksanaan tahun lalu peserta yang terdaftar sebanyak 300 orang dan terseleksi 21 orang, "Insya Allah tahun ini lebih banyak lagi yang memasukkan, sehingga sifat kecanggihannya makin tinggi karena kompetisinya makin ketat,'' jelasnya.

Sementara itu, Direktur Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Ditjen Dikti Kemdiknas, Suryo Hapsoro Tri Utomo, mengatakan, target penerima penghargaan tahun ini sebanyak 25 orang.

Pada tahun lalu, kata Suryo, untuk bidang industri kreatif tidak ada peserta yang memenuhi kriteria. Menurut dia, pihaknya tidak membatasi tahun penemuan. ''Prinsipnya belum pernah mendapatkan penghargaan, akan lebih bagus lagi temuan itu terbukti telah digunakan masyarakat lebih luas," ujarnya.

Suryo menambahkan, masyarakat dapat mengajukan dirinya sendiri atau masyarakat boleh mengajukan orang lain. Dia berharap, semakin luas jangkauan dan partisipasi masyarakat. "Barangkali ada penemu-penemu yang sekarang ini belum muncul atau belum terekspose," katanya.

Kemdiknas, lanjut Suryo, bersama-sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) memberikan perhatian khusus bagi para pemenang tahun lalu.

Suryo menjelaskan, khusus untuk bidang pemuliaan tanaman telah ditangani secara serius oleh unit di Kemendag agar dapat memasarkan hasil temuannya. "Salah satu target Kemendag adalah sebanyak mungkin produk dalam negeri yang digunakan. Teman-teman yang kemarin penemu luar biasa ini didorong untuk masuk unit yang ditangani Kemendag," katanya.

Kegiatan yang diselenggarakan kedua kalinya ini merupakan hasil kerja sama Kemdiknas, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Negara Riset dan Teknologi, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

sumber : kominfo-newsroom
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement