Jumat 16 Jul 2010 04:36 WIB

Sebanyak 88.401 Orang Lulus SNMPTN, 954 Kursi PTN Kosong

Rep: Anissa Mutia/ Red: Endro Yuwanto
UI, salah satu PTN yang diminati
UI, salah satu PTN yang diminati

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sebanyak 88.401 orang dinyatakan lulus dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2010. Sementara itu, dari daya tampung 89.355, sebanyak 954 kursi di Perguruan tinggi Negeri (PTN) masih kosong.

''Dari 447.201 peserta SNMPTN, yang diterima sebanyak 88.401 orang,'' ujar Ketua Panitia SNMPTN 2010, Herry Suhardiyanto, saat konferensi pers di kantor Kementerian Pendidikan Nasional, Kamis (15/7).

Herry mengatakan, nilai peserta yang lolos SNMPTN tahun ini rata-rata 69, 51 untuk IPA dan 66,56 untuk IPS. Masih ada sebanyak 58.120 orang yang nilainya di atas rata-rata, namun sayangnya kalah bersaing memperebutkan program studi yang diminati. ''Mereka pandai tapi kalah bersaing, akhirnya tidak diterima di mana-mana,'' ucapnya.

Anak-anak pandai yang tidak lulus seleksi SNMPTN itu, kata Herry, disebabkan menumpuk pada pilihan yang banyak diminati. Herry menjelaskan, pengisian bangku kosong diserahkan ke tiap PTN.

Program studi yang masih diminati untuk IPA, yaitu pendidikan dokter, teknik kimia, farmasi, teknik industri, teknik elektro, serta teknologi dan industri. Sementara itu, untuk program studi yang diminati di IPS, yaitu hubungan internasional, akuntansi, komunikasi, psikologi, manajemen, administrasi negara, dan ilmu ekonomi.

''Penguman peserta yang lulus SNMPTN tanggal 17 Juli pukul 00.00 WIB di situs SNMPTN, tiap panitia lokal, dan media cetak,'' kata Herry.

Penyelenggaraan SNMPTN tahun ini juga tidak luput dari kecurangan. Berdasarkan data panitia SNPTN, sebanyak 1.608 orang dinyatakan melakukan kecurangan dalam SNMPTN.

Modus kecurangan yang terus terjadi, kata Herry, di antaranya penggunaan telepon genggam dan joki. Bahkan, di Semarang tercatat 23 peserta kedapatan melakukan kecurangan dengan menyebarkan jawaban dengan telepon genggam dan satu orang terbukti melakukan praktik joki. ''Kecurangan lebih kecil dari tahun lalu yang mencapai 3.000-an orang. Tahun ini hanya 0,36 persen dari total peserta yang dinyatakan curang,'' jelasnya.

Meski masih ditemukan kecurangan, Herry mengaku kecurangan tersebut berhasil digagalkan panitia. Peserta yang melakukan kecurangan didiskualifikasi. Sementara itu, bagi mahasiswa yang melakukan kecurangan akan diserahkan ke PTN masing-masing untuk diberi sanksi. Para PNS yang terbukti melakukan joki juga akan diberi sanksi kepegawaian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement