Jumat 06 May 2011 20:14 WIB

Astaga... Gaji Guru Madrasah Di Mamuju Diduga Disunat

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU - Sejumlah guru pada sekolah madrasah Tsanawiah Negeri Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat, mengeluh karena gaji mereka diduga disunat. "Kami baru tahu kalau selama ini gaji kami para guru disunat, ketika salah seorang guru PNS dari Desa Toabo Kecamatan Papalang mengeluh di di Madrasah Tsanawiah Mamuju," kata Rosdadi salah seorang guru Madrasah Tsanawiah Mamuju, Jumat (6/5).

Ia mengatakan, guru PNS dari salah satu Madrasah Tsanawiah berstatus swasta di Desa Toabo Kecamatan

Papalang yang dinaungi Madrasah Tsanawiah Mamuju, mengeluh karena gajinya yang diterimanya tidak sesuai dengan gaji pada ampra (struk) gajinya. "Guru itu mengeluh karena setelah memeriksa ampra gajinya di Madrasah Tsanawiah Mamuju ternyata tidak sesuai dengan gaji yang selama ini diterimanya dari Bank BRI Mamuju," katanya.

Menurut dia, jumlah ampra gaji yang seharusnya diterima guru dari Madrasah Tsanawiah Desa Toabo itu

lebih banyak dari gaji yang diterimanya dari Bank BRI Mamuju selama ini, karena gajinya setelah diterima dari Bank BRI Mamuju berkurang sekitar Rp 100 ribu per bulan. "Selama ini gaji guru itu selalu kurang sebanyak Rp 100 ribu setelah diterima dari Bank BRI Mamuju, setelah memeriksa jumlah ampra gaji yang seharusnya diterimanya di Madrasah Stanawiah Mamuju, sehingga ia sadar gajinya diduga disunat," katanya.

Ia mengatakan, karena dugaan gaji guru desa Toabo yang diduga dipotong itu, seluruh guru di Madrasah Tsanawiah Mamuju kemudian memeriksa ampra gaji yang mereka terima selama ini, dan hasilnya seluruh gaji guru tsanawaiah Mamuju juga gajinya telah dipotong sebesar Rp 100 ribu. "Semua guru ternyata baru sadar karena bukan hanya guru dari Desa Toabo yang gajinya dipotong sebesar Rp 100 ribu, tapi seluruh guru Madrasah Tsanawiah yang jumlahnya puluhan juga dipotong di Bank BRI Mamuju," katanya.

Ia mengaku sejumlah guru telah mempertanyakan pemotongan itu kepada pihak sekolah dan hasilnya

Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiah Mamuju, Syamsu Bahri, ternyata menyangkal kalau pemotongan gaji guru yang selama ini terjadi merupakan perintahnya. "Kepala sekolah menyangkal pemotongan gaji guru sebesar Rp 100 ribu selama ini ulahnya, sehingga guru bingung untuk mengetahui pelaku pemotongan gaji mereka, apakah pihak Bank BRI Mamuju ataukah pihak lain seperti Kementrian Agama Mamuju yang memotong gaji mereka," katanya.

Nurhayana guru lainnya meminta agar pemerintah menyelesaikan masalah pemotongan gaji guru di Madrasah Tsanawiah Mamuju agar tidak lagi terjadi karena sangat merugikan para guru. "Pemerintah harus menyelesaikan masalah pemotongan gaji guru ini karena sangat merugikan para guru, memang nilainya kecil tapi bagaimanapun sangat berarti buat kami, sehingga pemotongan gaji ini harus diakhiri,"katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement