Senin 15 Oct 2012 23:00 WIB

Menteri Nuh: Tambah Jam Belajar tak Bebani Siswa

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Hafidz Muftisany
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M Nuh.
Foto: Republika
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M Nuh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M.Nuh meminta masyarakat tidak perlu khawatir terhadap rencana kebijakan penambahan jam belajar. Nuh yakin kebijakan tersebut tidak akan menimbulkan beban psikologi kepada para siswa.

Pasalnya penambahan jam belajar ini tidak semata dilakukan dalam bentuk pengajaran di dalam kelas.

"Penambahan jam belajar ini bukan berarti harus ada penambahan jam tatap muka di dalam kelas. Intinya bukan menambah beban belajar formal," katanya. Penambahan jam belajar bisa berupa menonton video pendidikan, diskusi, ataupun kegiatan ekstrakurikuler.

Nuh menyebut rencana penambahan jam belajar ini muncul karena adanya perubahan drastis kondisi lingkungan para siswa. Saat ini banyak orang tua yang sibuk dengan aktifitas pekerjaannya sendiri sehingga anak-anak kurang mendapatkan sentuhan pendidikan di keluarga.

 

Sebagai gantinya, kekurangan pendidikan di keluarga itu diberikan di dalam sekolah. "Biar bagaimanapun pendidikan anak-anak harus diperhatikan, terutama pendidikan moral dan akhlak," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement