Senin 07 Mar 2011 17:34 WIB

Unair Dorong Moralitas Sebagai Nafas Pendidikan

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Djibril Muhammad
Logo Unair
Logo Unair

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Universitas Airlangga (Unair) Surabaya bertekad mencetak lulusan yang tak hanya mumpuni di bidang akademik, melainkan juga memiliki aspek moralitas kuat berdasarkan nafas Islam. Hal itu diutarakan Rektor Unair Surabaya, Prof Fasichul Lisan, Apt saat bersilaturahim dengan Republika yang diwakili Indra Wisnu Wardhana, menyikapi nama Exellence with Morallity, sebagai slogan Unair Surabaya.

"Lulusan Unair harus berkualitas dari segi akademik dan memiliki moral yang baik dalam kesehariannya," kata Fasich, di Gedung Rektorat Unair, Senin (7/3). Menurut Fashicul, penerapan slogan Exellence with Morallity sudah dilaksanakan dalam pembelajaran di kelas dan bukan sekedar gaya-gayaan.

Ia menyebut lulusan Unair tak cukup hanya sempurna pada penguasaan ilmu yang dipelajarinya. Tapi, juga harus mampu mengendalikan diri untuk tidak tergoda melakukan perbuatan yang bertentangan dengan ajaran agama yang dianutnya. Fasich menyatakan moralitas menjadi kebutuhan mendasar yang harus dimiliki seseorang jika ingin sukses dalam hidup.

Moralitas juga bisa menjaga seseorang dari keserakahan dan ketamakan, serta terhindar menjadi calon koruptor. "Pembelajaran moralitas kami tekankan, tak hanya membina mahasiswa jadi pintar. Bahaya jika mahasiswa hanya pandai saja," terangnya.

Fasich menginginkan agar terdapat nafas Islami dalam setiap proses belajar mengajar di kelas. "Inilah yang membedakan Unair dengan kampus di negeri ini, bahkan dengan kampus Islam sekalipun," tegas guru besar bidang Farmasi tersebut.

Ia melanjutkan, pembelajaran moralitas yang disisipkan dalam kurikulum perkualiahan sudah disinergikan dengan penerapan penguasaan materi di kelas. Fasich mengungkapkan rujukan moralitas itu sangat jelas sebab terkandung dalam ajaran Islam. "Bukan moralitas budaya, tapi moralitas agama yang kami tanamkan kepada mahasiswa. Jika budaya, moralitasnya bisa relatif," urainya.

Selain itu, mimpi yang akan diwujudkannya adalah mendirikan gedung khusus bernama Syariah Tower. Nantinya, Syariah Tower akan menjadi ikon Unair yang identik mengembangkan ilmu-ilmu yang dilandasi unsur agama. Ide itu, sambung Fasich, dicetuskan mahasiswa lulusan S-2 dan S-3 Departemen Ekonomi Syariah yang peduli dengan perkembangan kampus yang ingin agar Islam menjadi nafas hidup seluruh civitas akademika. "Berbagai cara akan kami tempuh agar Syariah Tower dapat terwujud. Ini murni demi kemajuan kampus," papar Fasich.

Untuk bisa mewujudkan pencitraan tersebut, pihaknya menggandeng Republika sebagai media partner yang diajak kerja sama untuk dapat mewujudkan misi mulia tersebut. Pasalnya, ia punya keyakinan bahwa bangsa yang kuat itu lahir dari generasi yang dalam dirinya tertanam nilai-nilai ajaran agama.

Sayangnya, ia melihat banyak generasi muda yang mendapatkan bimbingan keliru sebab tak tersentuh aspek agama dalam kehidupannya. "Generasi muda harus ada yang ngopeni. Kami ngopeni mahasiswa melalui pendidikan Islam dengan menjalin kerja sama dengan media komunitas Muslim," terangnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement