REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASA - Dinas Pendidikan Pamekasan, Madura, Jawa Timur, menerjunkan 88 pengawas dalam program bantuan operasional sekolah (BOS) untuk tingkat SD dan SMP di wilayah itu. "Satu orang pegawas akan bertugas melakukan pengawasan antara 8 hingga 10 lembaga pendidikan penerima BOS," kata Kepala Bidang TK/SD Dinas Pendidikan Pamekasan Shalah Syamlan, Jumat (18/3).
Menurut Shalah, keberadaan tim pengawas internal itu, sebagai upaya untuk menekan adanya kemungkinan terjadinya penyimpangan pelaksanaan dana BOS di lembaga pendidikan penerima bantuan. Sistem pelaporan atas temuan dalam pelaksanaan BOS itu bisa disampaikan kepada Kepala Cabang Dinas P dan K atau langsung kepada Kepala Dinas Pendidikan Pamekasan.
"Artinya ke-88 pegawas BOS ini memiliki kewenangan untuk melaporkan terjadinya penyimpangan secara langsung kepada pimpinan," kata Shalah Syamlan.
Ia yakin dengan keberadaan tim pengawas lapangan tersebut, pelaksanaan BOS di Pamekasan tidak akan ada penyimpangan, dan sesuai dengan peruntukannya. Kendatipun demikian, Shalah tetap meminta semua pihak ikut aktif melakukan pengawasan, sehingga keberadaan dana BOS tepat sasaran.
Di Pamekasan lembaga penerima dana BOS pada 2011 ini sebanyak 625 lembaga, terdiri SD dan SMP negeri dan swasta yang tersebar di 13 kecamatan di wilayah itu. Menurut Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Pemkab Pamekasan Taufikurrachman, dana BOS di Pamekasan telah dicairkan pada Kamis (17/3) kemarin melalui bendahara Disdik Pamekasan.
Selanjutnya diserahkan kepada rekening masing-masing sekolah penerima bantuan. "Tahun ini alokasi dana BOS di Pamekasan sebesar Rp 28,8 miliar untuk SD dan Rp 12,4 miliar untuk SMP," katanya menjelaskan.
Pencairan dilakukan dalam tiga tahap, setiap tiga bulan sekali dan untuk triwulan pertama senilai Rp 10 miliar, untuk SD dan SMP. Kabid TK/SD Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan Shalah Syamlan menjelaskan, jumlah lembaga pendidikan penerima dana BOS tahun ini sama dengan tahun sebelumnya, sehingga nilai bantuan dari pemerintah pusat juga sama.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
