Kamis 24 Apr 2014 00:01 WIB

Jokowi dan Pasukan Nasi Bungkus

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Fernan Rahadi
Joko Widodo.

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG -- Sejak mendeklarasikan diri sebagai calon presiden, Joko Widodo (Jokowi) banyak mendapat serangan negatif dari lawan politiknya. Mulai dari iklan kampanye anonim di televisi yang secara tidak langsung menyebut Jokowi pembohong, sampai puisi-puisi sindiran yang dibuat oleh lawan politik terberatnya.

Yang terbaru, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon membuat puisi berjudul Pasukan Nasi Bungkus. Puisi ini berisi sindiran untuk relawan-relawan Jokowi yang selalu membelanya di media sosial.

"Kami pasukan nasi bungkus Laskar cyber pejuang di belakang komputer. Senjata kami facebook dan twitter Menyerang lawan tak pernah gentar. Patuh setia pada yang bayar," demikian bunyi puisi Fadli.

Dalam setiap wawancara, Jokowi, yang selalu unggul dalam survei elektabilitas capres mengatakan, ia tak akan membalas serangan demi serangan tersebut. Baginya, hal seperti itu biasa menjelang pemilu.

Namun, meski Jokowi tak pernah menanggapi secara serius serangan-serangan tersebut, ada tim relawan yang bekerja menghalau isu-isu negatif yang muncul di dunia maya. Mereka bekerja menghalau serangan-serangan itu dengan membuat bantahan atau cara-cara lainnya. Salah satu contohnya dengan memberi tanggapan pada kolom komentar pada berita terkait Jokowi yang ada di media online.

Salah satu media online di Indonesia pernah memuat berita tentang puisi terbaru yang dibuat oleh Fadli Zon di atas. Dalam kolom komentar di bawah berita, banyak pengguna internet yang membela Jokowi. Salah satunya dengan membalas dengan puisi lagi.

"Kami pasukan nasi bungkus. Siap tempur tanpa ongkos. Berani lawan jenderal tempur. Sampai mati pantang mundur. Kami pasukan nasi bungkus. Berjuang demi rakyat kurus. Siap bela presiden kurus agar Indonesia maju terus," tulis Andro, salah satu pengguna internet pendukung Jokowi.

"Jiah si Zozon (panggilan untuk Fadli Zon). Saya mah enggak peduli puisi-puisimu. Tetap pilih jokowi. Yes," tulis akun anonim di kolom komentar.

Jokowi sendiri mengaku bahwa ia memang memiliki tim cyber yang bertugas menghalau isu-isu negatif tentang dirinya. "Kalau punya (tim cyber) ya wajar toh, masa diserang diam saja. Kaya kita tidak punya kemampuan saja," kata pria yang masih menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta tersebut, usai melakukan kunjungan kerja di Lampung, Rabu (23/4).

Meski mengaku memiliki tim tersebut, Jokowi mengatakan bahwa mereka adalah relawan yang tak dibayar. Mantan wali kota Solo itu bahkan mengatakan, ia sendiri tidak tahu siapa relawan-relawan tersebut.

"Itu relawan, tapi ya ndak ngerti. Ada yang bilang pasukan nasi bungkus (panasbung) atau pasukan nasi kotak,  ya terserah," kata suami Iriana ini.

Menurut Jokowi, partainya tidak mengorganisasi para relawan yang menjadi tim cyber. Mereka, kata Jokowi, secara suka rela membentuk tim untuk menghalau serangan negatif yang dilancarkan lawan-lawan politik PDIP.

"Kalau partai lain, punya tim cyber diorganisir ya tidak apa-apa kalau punya uang. Kalo kita? Wong mengiklan di televisi saja hanya mampu tiga hari," ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement