REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil polling sementara calon presiden peserta konvensi Partai Demokrat yang dilakukan laman konvensidemokrat.com yang dikelola oleh Komite Konvensi hingga Kamis (17/4) ini menempatkan Ketua DPD RI Irman Gusman di posisi teratas dari 11 peserta konvensi.
Irman dipilih oleh 37,9 persen masyarakat yang memberikan suaranya pada polling tersebut, kemudian mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto dipilih oleh 32,2 persen masyarakat. Selanjutnya, Rektor Universitas Paramadina Jakarta Anis baswedan mendapat 12,7 persen, Menteri BUMN Dahlan Iskan 8,0 persen, mantan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan 4,2 persen, Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang 2,1 persen, dan mantan Kepala Staf TNI Angakatan Darat Jenderal (Purn) Pramono Edihe Wibowo 1,1 persen.
Peserta lainnya adalah Ketua DPR Marzuki Alie 0,9 persen, anggota BPK Ali Masykur Musa 0,4 persen, mantan Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal 0,4 persen, serta anggota Fraksi Partai Demokrat DPR Hayono Isman 0.2 persen.
Polling yang dilakukan laman konvensidemokrat.com dengan memberikan kesempatan kepada pengunjungnya untuk memberikan suara atau "vote" dimulai pada 18 Oktober 2013 dan masih berlangsung hingga saat ini.
Konvensi Partai Demokrat yang diikuti 11 peserta, dimulai pada 5 September 2013 dan akan berlangsung hingga 26 April 2014.
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Indonesia Ari Junaedi mengatakan, dari 11 peserta calon presiden peserta konvensi Partai demokrat, ada beberapa nama yang potensial untuk diusung sebagai calon presiden seperti Irman Gusman, Dahlan Iskan, Gita Wirjawan.
"Jika Partai Demokrat memutuskan mengusung Pramono Edhie Wibowo sebagai calon presiden, saya kira itu dipaksakan, karena elektabilitasnya rendah," kata Ari Junaedi.
Sementara itu, politisi PDI Perjuangan, Beathor Suryadi mengatakan, pada rapat DPP PDI Perjuangan yang dipimpin ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri, saat menginventarisasi nama-nama bakal calon wakil presiden (cawapres), nama Irman Gusman juga pernah disebut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
