Rabu 02 Jul 2014 15:15 WIB

Timses Prabowo-Hatta Optimistis Jadi Pilihan Swing Votter

Prabowo Hatta
Prabowo Hatta

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Sekjen PKS Fahri Hamzah menyatakan keyakinannya bahwa masyarakat yang belum menentukan pilihan atau "swing voter" telah bisa membandingkan kedua calon presiden dan pada akhirnya akan memilih Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden 9 Juli 2014.

"Prabowo memang punya cita-cita dan berjuang untuk menjadi presiden," kata Fahri di Jakarta, Rabu.

Fahri yang juga anggota Komisi III DPR dan kini menjadi salah satu juru kampanye Tim Prabowo-Hatta menjelaskan, Prabowo telah ikut konvensi Partai Golkar sebelum Pemilu 2004, lalu membangun Partai Gerindra dan sempat berkoalisi dengan PDIP pada Pemilu 2009.

Dia kemudian bisa menaikkan secara signifikan suara partainya pada Pemilu 2014. "Kita pun respek dengan orang yang seperti ini," katanya.

Fahri meminta semua pihak untuk bisa menjalankan pilpres dengan hati lapang dan tidak mengembangkan isu seolah kalau Prabowo menang maka telah terjadi kecurangan.

"Kami mengimbau jangan gunakan cara itu. Kandidat kami sejak awal sudah menegaskan kalau kami menang kami akan memegang dan menjalankan amanah rakyat, kalau kami kalah maka kami siap menerima dan menjadi warga negara yang baik," katanya.

Pihaknya meminta negara untuk mengawal proses pilpres sehingga kalau ada manuver yang tidak sehat, negara yang harus melawan dan menumpasnya. "Kami tidak menggunakan cara-cara kekerasan dan di luar hukum," katanya.

Dia juga memaparkan mengenai naiknya popularitas dan elaktabilitas calon presiden nomor urut 1 Prabowo Subianto menjelang pemilu presiden mendatang.

Selama proses pilpres ini, kata dia, publik memiliki kesempatan membandingkan secara "aple to aple" antara Prabowo dan Jokowi seperti dalam bersikap, berbicara, melakukan hubungan masyarakat, berbicara ke dunia, penyampaian visi-misi dan sebagainya.

Kesempatan membandingkan dua sosok calon pemimpin ini juga memengaruhi pilihan masyarakat."Kesempatan membandingkan membuat masyarakat yang tadinya belum memilih atau 'swing voter' akan menjatuhkan pilihan kepada Prabowo," katanya.

Dia mengatakan, partai politik merupakan bagian penting dalam proses demokrasi. "Partai adalah keniscayaan dalam demokrasi," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement