Sabtu 14 Jun 2014 17:59 WIB

Soal Obor Rakyat, 'Jangan-Jangan yang Terbully Selama Ini Menikmati'

Rep: c70/ Red: Mansyur Faqih
Ketua Komisi IV DPR RI, Romahurmuzi (kanan), dan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Firman Sudibyo.
Foto: antara
Ketua Komisi IV DPR RI, Romahurmuzi (kanan), dan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Firman Sudibyo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota tim pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Romahurmuziy (Romi) mempertanyakan alasan Obor Rakyat baru ramai belakangan ini.

"Tabloid ini kan terbit pada 5 Mei 2014, baru booming sekarang. Jangan-jangan pihak yang ter-bully selama ini menikmati," katanya di Jakarta Pusat, Sabtu (14/6). 

Sebelumnya, pada 5 Mei 2014 Obor Rakyat beredar di sejumlah pondok pesantren di Jawa Tengah. Materinya kebanyakan mengkritisi latar belakang Jokowi-JK. 

Hal tersebut dianggap bentuk kampanye hitam yang dilakukan oleh pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Di era ini, katanya, presepsi politik merupakan citra. Karenanya, bisa jadi citra sebagai orang yang dizalimi justru dinikmati.

"Setelah diukur ternyata ada efek pengzaliman. Meski pun tidak terkait dengan Prabowo-Hatta, tapi memang ada efek positif," tutur Ketua Komisi VI DPR tersebut.

Pada titik tertentu, katanya, tim kampanye nasional Prabowo-Hatta juga bisa merugi. Yaitu, jika isu ini dikapitalisasi balik dan mendapat pembenaran dari mayarakat tentang penzaliman tersebut.

"Di Indonesia, pemilih yang menentukan kemenangan, kebanyakan adalah pemilih yang tidak loyal," ujar Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement