Jumat 16 May 2014 16:02 WIB

PBNU: Hindari Provokasi Jelang Pemilu Presiden

Kantor Pusat PBNU (ilustrasi)
Foto: mobile.seruu.com
Kantor Pusat PBNU (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengingatkan para politisi untuk menghindari provokasi menjelang penyelenggaraan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, serta menghindari tindakan atau langkah-langkah yang tidak etis dan tidak bermoral.

"Jangan menyebarkan fitnah tentang lawan politiknya untuk meraih kemenangan," kata Wakil Sekjen PBNU Masduki Baidlowi di Kantor PBNU, Jakarta, Jumat (16/5).

Masduki menyesalkan tindakan sejumlah pihak yang menyebarkan foto yang tidak jelas asal usulnya dan menuduh salah satu bakal calon presiden dengan nama yang identik dengan etnis dan agama tertentu.

Serangan politik seperti itu, katanya, merupakan tindakan yang tidak etis dan tidak bermoral, jauh dari sopan santun dan tata krama politik yang dianut bangsa Indonesia selama ini.

"Silakan saja bersaing atau berkompetisi sekeras apapun tetapi jangan memfitnah, itu tindakan yang zalim," katanya.

Mantan anggota DPR itu mengakui, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 9 Juli 2014 akan berjalan sangat ketat tetapi hal itu tidak berarti boleh melakukan apa saja tanpa mengindahkan etika dan sopan santun politik.

Ia juga mengimbau masyarakat, khususnya warga NU, untuk tidak mudah terprovokasi dan langsung percaya pada berbagai isu yang disebarkan, terutama melalui sosial media yang sumbernya tidak jelas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement