Senin 21 Apr 2014 18:53 WIB

Pertengkaran Elite PPP Bikin Kader Tak 'Pede'

Rep: C62/ Red: A.Syalaby Ichsan
Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (keenam kanan) bersama jajaran pimpinan partai berbicara saat konferensi pers di kantor DPP PPP, Jakarta, Jumat (18/4).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (keenam kanan) bersama jajaran pimpinan partai berbicara saat konferensi pers di kantor DPP PPP, Jakarta, Jumat (18/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kisruh antara petinggi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) membuat pengurus partai di daerah kurang percaya diri menyampaikan program partai kepada masyarakat.

"Iya kita juga menyesalkan atas kejadian ini," kata Ketua DPW PPP Banten Mardiono saat dihubungi RoL, Senin (21/4).

Untuk itu, ujar Mardiono, semua kader PPP sepakat mengadakan musyawarah kerja nasional (Mukernas) dipercepat untuk mengevaluasi apa saja yang perlu diperbaiki. Tujuannya agar masyarakat kembali percaya kepada partai berlambang ka'bah itu.

Disampaikan Mardiono, sesungguhnya 26 DPW berkumpul di Bogor itu bukan ingin menjatuhkan Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali dari jabatanya.

Mukernas hanya ingin memberikan sanksi administrasi terhadap kader partai yang melanggar AD/ART. Hal terpenting, perkumpulan itu memberikan pembelajaran terhadap kader partai lainnya agar taat aturan partai.

Mardiono pun menjelaskan, salah besar jika ada pihak yang mengatakan berkumpulnya 26 DPW di Bogor itu untuk menggulingkan SDA dari jabatannya sebagai ketum. Ditambahkan Mardiono, untuk menjatuhkan SDA dari jabatannya hanya akan menghabiskan anggaran partai aja.

"Untuk apa kita jatuhkan SDA, orang tinggal beberapa bulan lagi jabatanya akan habis," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement