Kamis 27 Mar 2014 13:26 WIB

Prabowo: Saya Hanya Jadi Kambing Hitam Militer

Rep: Stevy Maradona/Gita Amanda/ Red: Joko Sadewo
Edisi harian International New York Times yang memuat liputan capres Prabowo Subianto.
Edisi harian International New York Times yang memuat liputan capres Prabowo Subianto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjawab tudingan keterkaitannya dengan persoalan pelanggaran HAM, capres Partai Gerindra Prabowo Subianto tegas membantahnya.

 

Dalam artikel berjudul 'Candidate's run raises rights concerns' yang diturunkan International New York Times edisi Asia, Kamis (27/3), Prabowo menjawab bahwa dia menjadi kambing hitam dari pelanggaran HAM yagn dilakukan militer Indonesia selama Orde Baru.

"Saya tidak pernah terkait pelanggaran apa pun. Yang ada hanya tuduhan dan tuduhan," kata Prabowo menjawab pertanyaan Wartawan International New York Times, Joe Cochrane.

Conchrane menulis, Prabowo mengatakan kritikan kepadanya selalu sama bahwa ia adalah penentang demokrasi. "Blah, blah, blah. Padahal saya percaya kepada demokrasi dan HAM," kata Prabowo lagi.

Cohcrane menulis, Pemerintah AS sejak tahun 2000 menolak visa Prabowo ke negara itu. Tidak ada penjelasan resmi mengapa Prabowo tak bisa masuk ke AS. Hanya adik Prabowo, Hasjim Djojohadikusumo yang bisa

berkunjung beberapa kali ke Washington DC dan membuka dialog dengan pejabat AS.

Satu juru bicara Kementerian Luar Negeri AS mengatakan tidak ada niatan Pemerintah AS untuk menolak Prabowo. Duta Besar AS di Indonesia Robert O Blake menegaskan ia tak mau bertemu dengan kandidat capres

Indonesia yang sudah mendeklarasi. Tapi, Blake mengatakan ia siap bekerja sama dengan siapa pun yang terpilih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement