Sabtu 19 Apr 2014 13:03 WIB

PKS Serius Tanggapi Koalisi Poros Tengah

Rep: gilang akbar prambadi/ Red: Muhammad Hafil
Dewan Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid didampingi oleh istri menggunakan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 14 Kemang Selatan, Jakarta, Rabu (9/4).
Foto: ROL/Kingkin Jiwanggo
Dewan Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid didampingi oleh istri menggunakan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 14 Kemang Selatan, Jakarta, Rabu (9/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) serius dalam menindaklanjuti koalisi poros tengah yang belakangan ramai didengungkan. PKS mengaku dari awal sudah melihat ada prospek menarik dari koalisi yang tergabung atas partai-partai berbasis Islam. 

Hal tersebut disampaikan oleh anggota Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid dalam sebuah diskusi politik di Cikini, Jakarta Pusat Sabtu (19/4). Hidayat menegaskan, dengan gabungan suara dari lima partai Islam yang mencapai 32 persen di Pileg kemarin, sangat mungkin meneruskan wacana poros tengah ini.

“PKS dari awal siap berdiskusi dengan siapa saja untuk meneruskan ide ini. Kami tidak pernah mengambil langkah ragu soal poros tengah,” ujar Hidayat yang juga pernah menjabat sebagai presiden PKS. 

Hidayat bahkan menegaskan, politisi Islam senior seperti Amien Rais sudah mengajukan satu nama calon presiden (capres) yang dianggap paling tepat untuk diusung koalisi poros tengah. Meski demikian ia enggan menyebutkan siapa nama tersebut karena harus digodok terlebih dulu sebelum benar-benar dirasa pas.

 “Ormas-ormas Islam kan banyak mendesak agar dibuat (poros tengah), kebetulan pak Amien Rais dalam pertemuan kemarin memberi saran dan kami berembug, ada satu nama tapi belum jadi keputusan,” jelas dia. 

Hidayat melihat, peluang terbentuknya koalisi poros tengah sangat besar. Namun ia mengembalikan semuanya terhadap dapur masing-masing parpol Islam lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement